Krisis Kemanusiaan di Gaza, WFP Mengungkap Mayoritas Warga Alami Kekurangan Pangan

Seorang pengungsi anak terlihat di tempat penampungan sementara di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan.-Dimas-antaranews.com

Program Pangan Dunia (WFP) menungkapkan bahwa jumlah makanan bagi sebagian besar warga Palestina di Jalur Gaza sangat sedikit.

“Mayoritas warga Gaza, tidak ada rumah, tidak ada meja dan makanan terlalu sedikit,” kata Direktur WFP untuk Palestina.

“Harapan kami dapat membantu lebih banyak toko roti, khususnya di wilayah utara, di mana warga sangat membutuhkan, namun kami memerlukan akses dan keamanan," tambahnya.

Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober yang telah menewaskan sedikitnya 28.176 orang dan melukai 67.784 orang lainnya.

BACA JUGA:Pemilih Pemula Jauh-jauh dari Kyushu ke Tokyo untuk Nyoblos

BACA JUGA:Rahmat/Yeremia Bawa Pulang Gelar Sri Langka International Challenge 2024

Sementara itu, hampir 1.200 orang Israel diyakini tewas akibat serangan Hamas.

Serangan intensif Israel menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan.

Dan bukan hanya itu saja, 60 persen infrastruktur di sana juga rusak atau hancur, menurut PBB.

Pada akhir 2023 Afrika Selatan melayangkan gugatan ke Mahkamah Internasional (ICJ), menuduh Israel gagal menjunjung komitmennya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.

BACA JUGA:Gol Tunggal Isaac Romero Bawa Sevilla Unggul Atas Atletico Madrid 1-0

BACA JUGA:Manchester United Menang Tipis 2-1 atas Aston Villa

Melalui putusan sementara pada Januari, Pengadilan PBB itu memutuskan bahwa klaim Afrika Selatan masuk akal.

ICJ lantas memerintahkan Pemerintah Israel untuk mengambil langkah sementara guna menghentikan aksi genosida.

Tag
Share