Festival Tahun Baru Tibet dan Imlek Dijalani Bersama di Lhasa
Situasi saat orang-orang mengunjungi pasar lokal untuk berbelanja Tahun Baru di Lhasa, Daerah Otonomi Xizang, China pada 4 Februari 2024.-Dimas-antaranews.com
Pada Sabtu, Sun memasak mi daging sapi, hidangan khas kampung halamannya, untuk keluarganya.
Mereka juga menikmati hidangan hand-grabbed rice yang hangat dan segar saat mengunjungi tetangga mereka yang beretnis Hui.
Rigzin, yang mengelola sebuah toko kelontong kecil di lantai pertama kompleks tersebut, menyampaikan bahwa para tetangga telah tinggal di kompleks itu selama beberapa dekade dan sangat akrab satu sama lain.
BACA JUGA:Hong Yang Weng Tundukkan Chico Aura Dwi Wardoyo di Perempat Final BATC 2024
BACA JUGA:Inter Milan Semakin Kokoh di Puncak Klasemen Liga Italia Setelah Menang 4-0 atas Salernitana
"Jika ada rumah tangga di kompleks itu yang sangat membutuhkan minyak, garam, kecap, atau cuka untuk memasak, putra saya akan mengantarkannya ke depan pintu tempat tinggal mereka sesegera mungkin usai menerima panggilan," kata Rigzin.
Xizang telah lama memiliki tradisi pertukaran, komunikasi, dan integrasi yang erat di antara kelompok-kelompok etnis sejak zaman kuno.
Pada abad ketujuh, Raja Tibet Songtsen Gampo menikahi Putri Wencheng dari Dinasti Tang (618-907), yang mengawali babak baru dalam membangun ikatan di antara berbagai kelompok etnis.
Kini, sekitar 88 persen dari 3,65 juta warga di daerah tersebut merupakan etnis Tibet dan kelompok etnis minoritas lainnya.
Di Lhasa saja, terdapat lebih dari 100 kompleks multikultural yang serupa dengan Ngangpa Kangchung.
Ma Chenghu, warga etnis Hui, telah menjadi tetangga Sun selama lebih dari 20 tahun.
Ketika Sun dan istrinya perlu mengganti tabung gas mereka, Ma siap membantu pasangan lansia tersebut, dan kemudian mereka akan menikmati hidangan bersama.
"Tetangga dekat lebih baik dibandingkan dengan saudara yang tinggal jauh," ujar Sun.(*)