Risang Bima
Disway--
Risang kini berusia 50 tahun. Anaknya sudah lima orang. Tapi penampilannya masih seperti dulu: urakan. Rambutnya panjang. Warnanya ganti-ganti. Sering juga dikuncir. Saat ini rambut itu lagi dicat warna merah. Kapan itu abu-abu. Pernah juga warna kuning.
Ia alumni fakultas hukum Universitas Bangkalan –kini menjadi Universitas Negeri Trunojoyo.
Risang pernah diajak Mathur untuk demo bupati Bangkalan: Makmun Ibnu Fuad. Soal bantuan kambing etawa sebanyak 1.365 ekor untuk 273 desa.
Kambing itu dibeli dari Senduro, Lumajang. Anggaran beli kambing itu sebesar Rp 41 miliar. Awalnya untuk membangun sirkuit balap motor di Bangkalan. Gubernur tidak setuju. Lalu jadi bantuan etawa.
Mathur adalah satu-satunya anggota DPRD Jatim di Jawa yang mewakili Partai Bulan Bintang. Ia konsisten antikorupsi.
Caranya saja beda dengan Risang. ''Saya tidak mau diajak demo dengan cara Mathur,'' kata Risang.
Risang pun demo dengan caranya sendiri. Demo kantor bank. Bank swasta: salah satu staf di bank itu terlibat. Demonya seminggu sekali. Konsisten. Selama satu tahun penuh.
Yang melakukan demo lima orang saja. ''Agar tidak ada alasan bagi polisi untuk membubarkannya,'' ujar Risang.
Misinya berhasil. Kasus penyelewengan BanEt itu ditangani secara hukum.
Risang masih hidup. Mungkin karena ia lahir di HUT TNI: 5 Oktober.
Rupanya ia penganut prinsip ini: ''kalau berani jangan takut-takut''. Langka di zaman Medsos ini.(Dahlan Iskan)