TPID Segera Intervensi Pasar

Ketua TPID Kota Jambi, A Ridwan saat meninjau harga di pasar beberapa waktu lalu--

JAMBI – Menyikapi lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok di masyarakat, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi melakukan rakor teknis bersama sejumlah OPD di lingkungan Pemkot Jambi.

Sekda Kota Jambi, A Ridwan, mengatakan, rakor ini dilakukan juga sebagai tindaklanjut menyikapi terjadinya inflasi pada Oktober 2023 kemarin.

Sehingga, dapat diambil kebijakan penanganan terhadap penyebab ataupun kondisi inflasi yang terjadi di Kota Jambi.

“Meski kondisi inflasi kemarin masih di bawah nasional, kita tetap mewaspadai kondisi ini. Apalagi harga beras dan cabai di pasaran sedang naik,” kata A Ridwan, kemarin (13/11).

BACA JUGA:Ahli Waris Pilih Walk Out

Dari rakor tersebut, Ridwan menyebutkan, kebijakan yang diambil seperti melakukan operasi pasar maupun intervensi harga-harga kebutuhan pokok yang melejit.

“Mungkin awal-awal Desember kita gelar operasi pasar. Ini juga jelang Nataru,” kata dia.

“Pemkot Jambi bersama seluruh stakeholder yang terlibat, berkomitmen berupaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi,” tambahnya.

Peninjauan lapangan terus dilakukan oleh TPID Kota Jambi, untuk meninjau dan memastikan harga komoditi di pasar terkendali.

BACA JUGA:Polwan Polda Jambi Terima Hoegeng Award

“Intervensi langsung juga didukung oleh Perum Bulog dengan menggelar pasar murah komoditas beras secara rutin disejumlah lokasi di wilayah Kota Jambi,” jelasnya.

Pemkot Jambi telah melaksanakan 11 langkah kongkrit upaya penanganan dan stabilisasi laju inflasi di Kota Jambi. Kesebelas langkah kongkrit tersebut di antaranya sidak dan pemantauan secara kontinu komoditas konsumsi masyarakat di berbagai pasar, ritel, dan pergudangan.

Kemudian aktif mengadakan bantuan sosial dan program pengentasan miskin ekstrem, pengadaan bantuan berusaha bagi pelaku UMKM, subsidi BBM bagi angkutan umum, operasi rutin atau intervensi operasi pasar bersama Bulog Jambi, melaksanakan gerakan "Payo Menanam Cabai" dan bawang yang melibatkan masyarakat.

Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Kota Jambi, Hendra Saputra menyebutkan, inflasi di Kota Jambi masih dipengaruhi kondisi harga cabai dan beras yang melejit.

BACA JUGA:Satu Penumpang Motor Tewas

“Untuk itu, dalam waktu dekat kita akan sidak pasar, melakukan intervensi dan menjajaki kerja sama dengan daerah penghasil. Seperti Sumsel, OKU, OKI, Lubuk Linggau maupun Curup,” kata dia, kemarin.

Sebelas langkah kongkrit upaya penanganan dan stabilisasi laju inflasi di Kota Jambi cukup membawa dampak positif di Kota Jambi.

“Langkah kongkrit tersebut terbukti efektif menstabilkan laju inflasi di Kota Jambi selama kurun waktu setahun terakhir,” ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Oktober 2023, mencatat Kota Jambi mengalami inflasi "month to month" (mtm) sebesar 0,50 persen.

BACA JUGA: Terus Cegah Kenakalan Remaja

Dengan IHK sebesar 117,43, inflasi "year on year" (yoy) sebesar 2,44 persen. Masih di bawah tingkat inflasi nasional sebesar 2,56 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 2,20 persen.

Dari 24 kota IHK se-Sumatera, Kota Jambi berada pada peringkat 2 dan peringkat 15 se-Indonesia. (zen/ira)

Tag
Share