Drone Khandaq Duh Gusti!
Dahlan iskan--
BACA JUGA:Balita di Tanjab Timur Tewas Tenggelam, Insiden Kecelakaan Pompong di Kecamatan Berbak
Anda sudah tahu: Pasukan Islam menang: 3000 orang melawan tentara sekutu 10.000 orang.
Salah satu taktik kemenangan: pasukan Islam membangun parit pertahanan. Idenya datang dari sahabat Nabi bernama Salman Al Farisi. Orang Parsi.
Ide itu diambil dari warisan perang bangsa Parsi di masa sebelumnya. Berkat taktik itu Parsi sampai bisa menguasai dunia.
Parit dalam bahasa Arab disebut Khandaq. Dari situlah perang ini pun disebut Perang Khandaq.
BACA JUGA:Mhd Fadhil Arief Sampaikan Sejumlah Pesan, Saat Gelar Silaturahmi dengan IKA SMAN 3 Kota Jambi
BACA JUGA:Link dan Bocoran Soal Tes Ujian Kepekaan Google Form yang Ramai TikTok
Sahabat Disway, Mas Bajuri, selalu membawa jemaah umrah Bakkah ke lokasi parit itu. Sekitar sembilan kilometer di utara masjid Nabawi.
Tentu paritnya sudah tidak ada. Sudah jadi jalan besar. Jalan utama di pinggir utara Madinah.
Di lokasi parit itu kini berdiri Masjid Tujuh. Ke masjid inilah Mas Bajuri membawa jemaah umrahnya berziarah.
Tujuh masjid itu, kata Mas Bajuri, dulunya adalah pos-pos perang. Lalu dijadikan masjid. Jadilah monumen perang.
BACA JUGA:Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran di Menteng Dibobol Maling, Barang Berharga Hilang
BACA JUGA:Ternyata Tes Ujian Kepolosan Google Form, Soalnya Tentang Cinta dan Pacaran
Kini tujuh masjid itu disatukan menjadi satu masjid besar: Masjid Tujuh.
Mungkin Iran ingin mengambil Perang Khandaq sebagai spirit. Tapi di langit tidak bisa dibuat parit.(Dahlan Iskan)