Optimisme Baru: Perluasan Lahan Padi Organik untuk Dongkrak Ekonomi

ilustrasi tanaman padi organik--

JAMBIKORAN.COM - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus mendorong pengembangan pertanian padi organik sebagai strategi memperkuat perekonomian masyarakat.

Namun, upaya tersebut masih terkendala keterbatasan lahan yang telah tersertifikasi.

Dari sekitar 500 hektare sawah yang ditanami padi organik, baru lebih dari 200 hektare yang benar-benar terverifikasi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, menyebut salah satu hambatan terbesar adalah perubahan pola tanam petani.

BACA JUGA:Bupati Tanjabbar Hadiri Haul Akbar Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dan Milad Majelis Ta’lim Al Hidayah

BACA JUGA:Bocah Nekat Coba Wasabi Meski Dilarang, Langsung Panik Kesakitan

Peralihan dari sistem konvensional ke sistem organik dinilai masih sulit diterapkan secara merata.

Saat ini, lahan padi organik terluas berada di Kecamatan Cipatujah. Pemerintah juga tengah mengupayakan pengembangan di wilayah Tasikmalaya bagian utara, dengan proyeksi mencapai 600 hektare lahan potensial.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, menegaskan bahwa peluang perluasan masih terbuka lebar.

Menurutnya, wilayah barat, utara, timur, hingga selatan masih memiliki cadangan lahan yang bisa diarahkan untuk pertanian organik.

BACA JUGA:Istri Sah Gerebek Suami dan Pelakor di Bandara Usai Liburan, Videonya Viral

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Taqy Malik, Selebgram Penghafal Al-Quran yang Terseret Dugaan Penyalahgunaan Dana

Pemerintah optimistis, program padi organik akan berkembang pesat dan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan