Nilai Wong
Dahlan iskan--
Kata-kata itu dipuji karena dianggap sangat logis: yang sakit jangan menularkan penyakit ke yang sehat.
Belakangan ilmu Covid membuktikan bahwa orang yang terlihat sehat pun ternyata mengidap Covid juga. Berarti orang sehat juga bisa menularkan virus jenis itu.
BACA JUGA:Semua Perempuan Bisa Berkarya Wujudkan Mimpi, Ini Pesan Putri Ariani Jebolan American Got Talent
BACA JUGA:MediaTek Rilis Dimensity 6300, Chipset 5G Untuk Ponsel Di Kelas Mid Range
Wong, sebagai penanggung jawab Covid di Singapura berada di simpang jalan. Kalau ia mencabut kata-katanya soal ''masker hanya untuk yang sakit'' rakyat tidak percaya lagi pada pemimpinnya. Kalau ia tidak cabut kata-kata itu bertentangan dengan fakta ilmiah.
Wong ambil putusan cepat: ''semua orang wajib pakai masker!''
Tidak takut kehilangan kepercayaan?
Semua pemimpin menghadapi dilema seperti itu. Wong punya prinsip begini: kepercayaan memang akan rusak, tapi kejujuran lebih penting. Kejujuran akan memulihkan kembali kepercayaan itu.
BACA JUGA:Dokumen dan Berkas yang Wajib Dibawa Saat Tes UTBK 2024, Peserta Wajib Cek
BACA JUGA:PKS Akan Oposisi Jika MK Tolak Gugatan PHPU
Kalau salah lebih baik mengakui kesalahan itu daripada menyembunyikannya. Apalagi berusaha menutupinya dengan ketidakjujuran yang lain.
Itulah ciri cara berpikir orang modern.
Wong memang dikenal sebagai pejabat yang sangat berorientasi pada data. Dalam hal ini ia mirip Lee Kuan Yew, pendiri Singapura.
Tapi ia lebih luwes dalam keseharian. Wong tidak pernah langsung mengatakan ''tidak'' pada argumen anak buah. Ia dengarkan dulu. Kalau tidak setuju Wong mendahulukan kata-kata ini: ''saya memahami alasan Anda...''. Baru di kalimat berikutnya ia mengatakan: "tapi...".
BACA JUGA:Anies-Cak Imin Akan Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpers 2024 Besok