Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Membutuhkan Kolaborasi

Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Membutuhkan Kolaborasi -Yolanda Permata-dephub.go.id

JAMBIKORAN.COM - Menghadiri acara periklindi electric vehicle show 2024 pada selasa 30 April 2024, Menteri Perhubungan (menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa ekosistem kendaraan listrik butuh kolaborasi.

Adapun acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan kendaraan listrik sehingga harapannya perkembangan listrik dapat meningkat.

"Saya mengapresiasi Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) yang telah menyelenggarakan acara rutin yang baik ini untuk meningkatkan pemahaman bersama terkait perkembangan Kendaraan Listrik di Indonesia. Saya berharap edukasi ke masyarakat ini bisa semakin banyak diadakan," kata menhub.

Demi mendukung percepata program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pemerintah telah meneribitkan berbagai aturan dan kebijakan. 

BACA JUGA:Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas Harapkan Pendaftaran CASN Segera Bisa Dibuka

BACA JUGA:Kondisi RSUD Mayjen HA Thalib Sungaipenuh Memprihatinkan, Lantai Ruang Rawat Inap Jebol

Salah satu contoh regulasi yang dikeluarkan pemerinta seperti kebijakan insentif fiskal untuk tarif uji tipe dan tarif setifikat uji tipe baik untuk KBLBB baru maupun kendaraan hasil konversi.

Kemenhub juga harus memastikan bahwa kendaraan bermotor yang dioperasikan wajib memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan untuk keamanan dan keselamatan. 

"Hingga 3 April 2024, jumlah KBLBB berdasarkan jumlah SRUT yang terbit yaitu 133.225 unit. Kami bertanggung jawab dalam memastikan kendaraan bermotor yang dioperasikan wajib memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan sehingga aman dan berkeselamatan," kata Menhub. 

18 item pengujian dilakukan untuk tipe kendaraan bermotor berdasarkan standar nasional maupun internasional.

BACA JUGA:Ini Dia Bocoran Spesifikasi Infinix GT 20 Pro yang Bakal Rilis

Diperkirakan pada tahun. 2030 jumlah kebutuhan energi pada sektor transportasi mengalami penghematan sebesar 0,4 juta TOE terjadi penghematan biaya energi sebesar Rp 4,2 Triliun. Ini terjadi dengan estimasi penurunan emisi sebesar 358 Juta ton CO2.

Menhub menambhakan bahwa melalui implementasi kendaraan listrik ini adalah peluang yang cukup besar untuk transisi energi bersih dan ramah lingkungan sehingga dampaknya cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi. (*)

Tag
Share