Lia Camino
Dahlan iskan--
LIA seperti saya: sama-sama masih jetlag. Saya datang dari Jakarta, dia dari Santiago di ujung barat Spanyol.
Ini kali kedua Lia ke Santiago: untuk Camino. Anda sudah tahu apa itu Camino: perjalanan rohani ke makam Santo James di Santiago. Lia memang Katolik.
Itu perjalanan penderitaan. Jalan kaki. Sejauh 100 km. Dari Sarria ke Santiago. Lewat jalan-jalan desa.
Ada yang memilih rute (camino) yang lebih jauh. Dari arah Perancis. Atau dari arah mana saja. Bisa pilih. Mau yang 1.200 km juga ada.
BACA JUGA:49.850 Calon Haji Sudah Tiba di Arab Saudi
BACA JUGA:Penerapan Ekonomi Biru Harus Berbasis Sains
Yang paling populer dari arah timur yang 100 km itu. Atau jarak yang sama dari arah selatan: dari kota Porto, di bagian utara Portugis.
Di Camino yang pertama dulu, Lia pilih rute dari selatan itu. Camino jarak 100 km adalah yang minimalis. Soal mau ditempuh berapa hari itu terserah kekuatan iman masing-masing --utamanya kekuatan kaki mereka.
Boleh dalam sehari, boleh seminggu, pun sebulan.
Kapan Anda putuskan untuk Camino lagi yang kedua?
BACA JUGA:Wagub Sebut Ponpes Agen Perubahan Tingkatkan SDM
BACA JUGA:Terapkan Digitalisasi dan Solusi Berbasis Alam Sebagai Metode Pengelolaan Air IKN
"Di hari begitu tahu Pak Ganjar kalah," jawab Lia.
Lia adalah ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud. Untuk seluruh Amerika. All out. Sampai plat nomor mobilnyi, Lexus, diganti GANJAR. Bukan lagi plat nomor angka. GANJAR itu plat nomor resmi yang didaftarkan di New York.