DKPP RI Ajak Perempuan Tangkis Politik Uang
Ratna Dewi Pettalolo, Anggota DKPP RI saat menjadi pembicara dalam sosialisasi bertajuk Peran Perempuan dalam Mengawasi Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024, di Batam. -antara/jambi independent-
BATAM - Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, Ratna Dewi Pettalolo mengajak kaum perempuan menangkis dan mencegah terjadinya politik uang pada Pilkada serentak 2024.
Hal tersebut disampaikan Ratna saat menghadiri kegiatan sosialisasi “Peran Perempuan Dalam Mengawasi Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024” yang dilaksanakan Bawaslu Kota Batam di Batam, Sabtu (5/10) lalu.
Ia menyampaikan, politik uang menjadi salah satu persoalan yang bisa merusak jalannya pesta demokrasi.
Dengan begitu, ia menilai dengan mengajak turut serta perempuan dalam mengawasi tahapan Pilkada, diharapkan memiliki pengaruh dalam mengendalikan keluarga dan orang sekitar dari politik uang.
BACA JUGA:Pelatih apresiasi Isyana/Rinjani di final Suhandinata
BACA JUGA:KPU Bungo Tetapkan Titik Larangan Pemasangan APK
"Jangan biarkan uang mempengaruhi integritas sebagai pemilih. Saya yakin perempuan memiliki pengaruh yang luar biasa dalam menyelamatkan dan mengawasi jalannya Pilkada," kata dia.
Selain soal politik uang, politisasi suku, agama, ras, antargolongan (SARA) juga sering terjadi pada tahapan Pilkada.
Ia mengatakan persoalan SARA menjadi salah satu hal yang sering diperbincangkan di ruang publik, sehingga peran perempuan dalam mengedukasi anggota keluarga, dan orang di sekitarnya sangat diperlukan untuk menghindari isu tersebut dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
"Perempuan punya power, perempuan punya basis untuk edukasi politik. Perempuan dengan pengaruhnya akan membuat jalannya pilkada lebih baik, dan siap menjadi perpanjangan tangan Bawaslu dalam mengawal pilkada," ujar Ratna.
BACA JUGA:SAH minta Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Pangan karena Lahan Tani Banjir
BACA JUGA:NTP di Jambi Naik 1,19 Persen
Dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi tersebut, Ratna berharap para kaum perempuan bisa menjadi motor kebaikan dalam mengawasi pilkada.
"Jangan sampai uang yang tidak seberapa mencederai jalannya pesta demokrasi," kata dia. (ANTARA)