Pemerintah Ingin Agar Inggris Dukung Minyak Kelapa Sawit RI
Pelabuhan di Dumai yang mendukung kegiatan ekspor CPO asal Riau. -Dok/Jambi Independent-
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan keinginan agar masyarakat Uni Eropa, terutama Inggris, mendukung minyak kelapa sawit asal Indonesia yang senantiasa menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaannya.
“Sekarang Indonesia sedang meningkatkan pengelolaan minyak kelapa sawit, jadi saya percaya dengan sokongan dari Inggris, kita dapat mempercepat prosesnya,” kata Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Dida Gardera dalam acara Planet 75th di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Stunting PR Besar yang Harus Dituntaskan Bersama
BACA JUGA: Prabowo: Semua Anggaran Negara Harus untuk Kepentingan Rakyat
Deputi Dida menyampaikan Indonesia terus berupaya agar beraneka produk pangan dan agribisnis dapat diterima di Uni Eropa termasuk Inggris, salah satunya adalah minyak kelapa sawit melalui upaya penerbitan sertifikat keberlanjutan minyak kelapa sawit atau sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO)
“Ini adalah bukti dari keberlanjutan, termasuk bukti sebuah kepercayaan. Jadi produk akhir minyak kelapa sawit bisa diterima. Ini adalah proses yang sedang berjalan,” ucapnya.
Selain meningkatkan perdagangan minyak kelapa sawit, Dida juga menyampaikan bahwa Indonesia juga membidik pengembangan produk dari komoditas perkebunan lainnya seperti kakao yang mana sebagian besar produsennya adalah petani kecil.
Kendati belum dapat memastikan apakah Presiden Prabowo Subianto akan membahas mengenai dukungan Inggris pada lawatannya ke negara tersebut pada akhir bulan ini, Dida menuturkan bahwa presiden akan membicarakan hal-hal yang sangat strategis untuk kedua negara.
Hadir pada kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey mengatakan bahwa kini saatnya untuk memikirkan kolaborasi dalam transisi energi bersih, meningkatkan pendanaan iklim secara besar-besaran, dan membalikkan penurunan keanekaragaman hayati global.
Dia menyambut baik kerja sama antara Inggris dengan Indonesia yang sudah terjalin di berbagai sektor selama 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara, termasuk kesepakatan yang sudah atau akan disepakati di sektor transisi energi bersih.
“Dan ketika Presiden Prabowo datang ke Inggris pada akhir bulan ini, akan ada sejumlah perjanjian yang ditandatangani antara negara-negara kita yang akan menandatangani perhubungan kita, bukan hanya untuk 75 tahun yang lalu, tetapi untuk 75 tahun yang akan datang,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kemensos Upayakan Inklusivitas-Kesejahteraan Disabilitas Sambut HDI
BACA JUGA:Satuan Pelayanan Gizi Bakal Dibentuk, Dengan Anggaran Rp11 Miliar Per Tahun
Adapun sertifikasi ISPO ISPO dibentuk pada 2009, diperkenalkan pada 2011, dan mulai diterapkan pada 2012 untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia. Sertifikasi ISPI bertujuan untuk memastikan produksi minyak sawit di Indonesia berkelanjutan dari segi lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Indonesia juga telah menerapkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sebagai salah satu bentuk pengakuan internasional atas praktik keberlanjutan dalam industri minyak sawit. (ANTARA)