Tujuh Kecamatan di Tebo Rawan Banjir, BPBD Lakukan Mitigasi dan Peringatan Dini
DEBIT AIR: Kondisi debit air sungai Batanghari di Kabupaten Tebo mulai naik. Sementara itu tujuh Kecamatan di Tebo rawan banjir. -Ihwan Ashari/Jambi Independent-
MUARATEBO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo terus mengintensifkan upaya mitigasi terhadap daerah-daerah yang rawan banjir di wilayah tersebut. Hingga saat ini, dari 12 kecamatan di Kabupaten Tebo, tujuh di antaranya dinilai memiliki potensi tinggi untuk terdampak bencana banjir, terutama akibat meluapnya Sungai Batanghari.
Sekretaris BPBD Kabupaten Tebo, Ahmad Roni, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di Kabupaten Tebo belakangan ini sering diwarnai hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang menyebabkan peningkatan debit air Sungai Batanghari. Meskipun kenaikan debit air belum signifikan, namun pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir.
BACA JUGA: Pemkab Merangin Peringati Hari Pahlawan 2024, Gelar Upacara dan Ziarah Nasional
BACA JUGA:Tiga Puskesmas di Kerinci Raih Akreditasi Paripurna
"Kami sudah memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk selalu waspada. Ini bagian dari langkah mitigasi yang kami lakukan agar warga lebih siap menghadapi potensi bencana banjir," ungkap Ahmad Roni, Minggu (10/11).
Daerah-daerah yang diprediksi paling rawan terendam banjir antara lain adalah Kecamatan VII Koto, VII Koto Ilir, Tebo Ilir, Tebo Ulu, Sumay, Tebo Tengah, dan Tengah Ilir. Semua kecamatan ini berada di sepanjang aliran Sungai Batanghari, yang merupakan salah satu sungai terbesar di wilayah tersebut.
BPBD Kabupaten Tebo juga telah meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi dan lembaga terkait, seperti Basarnas dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), untuk mempersiapkan langkah-langkah penanggulangan yang cepat dan efisien jika banjir terjadi.
"Jika diperlukan, kami akan segera melakukan koordinasi dengan Basarnas dan Tagana untuk menurunkan tim bantuan, terutama di daerah-daerah yang terpapar risiko tinggi," tambah Ahmad Roni.
BACA JUGA:Kejati Jambi Hentikan Penuntutan Dua Perkara
BACA JUGA:Warga Telanaipura Terancam Gagal Menikah
Selain itu, BPBD juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir untuk lebih waspada, mempersiapkan peralatan dan bahan kebutuhan darurat, serta selalu mengikuti informasi dari pihak berwenang terkait kondisi cuaca dan potensi bencana.
Dengan upaya mitigasi yang intensif dan koordinasi lintas sektor yang semakin baik, diharapkan potensi bencana banjir di Kabupaten Tebo dapat dikendalikan, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.(wan/ira)