Desa Air Hitam Laut Tingkatkan Potensi Budaya, Terpilih Menjadi Lokasi Apresiasi Desa Budaya
BUDAYA : Mandi safar, salah satu tradisi budaya dari desa air hitam laut.-Harpandi/Jambi Independent-
MUARASABAK - Dengan berbagai perjuangan dan juga usaha yang kuat, Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjab Timur akhirnya terpilih sebagai Apresiasi Desa Budaya dari Kementerian Kependidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.
Dari data 17 Desa Budaya yang diterima panitia, para Dewan Juri memberikan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Untuk di Kabupaten Tanjab Timur, dari 73 desa yang ada, hanya Desa Air Hitam Laut yang menjadi perwakilan untuk mengikuti ajang tersebut.
BACA JUGA:10 Angkutan Batubara Ditindak Polres Sarolangun
BACA JUGA:Sekda Pimpin Rapat Evaluasi Laporan TPB/SDGs
Pada tanggal 10 Desember 2024 yang lalu, dewan juri telah menetapkan dan mengumumkan 5 Desa Budaya untuk mendapatkan apresiasi.
Seperti Desa Air Hitam Laut dari Provinsi Jambi, Desa Dasun dari Provinsi Jawa Tengah, Desa Krikilan dari Provinsi Jawa Tengah, Desa Kebondalem Kidul dari Provinsi Jawa Tengah dan Desa Rambutan Masam dari Provinsi Jambi.
Pendamping Kebudayaan Desa Air Hitam Laut, Nisaurraidah Dela Mada Arsyad, saat diwawancarai terkait hal ini tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan Pemerintah Desa Air Hitam Laut yang sudah mau bersama-sama melestarikan dan mengembangkan potensi budaya yang ada di desa.
"Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Tanjab Timur dan Pemerintah Provinsi Jambi yang selalu mensupport dalam kegiatan Desa Budaya Air Hitam Laut," ucapnya.
"Tak lupa pula ucapan terima kasih juga kepada kawan-kawan komunitas, lembaga dan TNBS yang juga mensupport," tambahnya.
BACA JUGA: Pemutihan Pajak Kendaraan Segera Berakhir, Sampai 28 Desember, Cukup Bayar Dua Tahun
BACA JUGA:Evaluasi Manajemen RS Raden Mattaher Sedang Berjalan, Gubernur Al Haris: 6 Bulan Kedepan Diganti
Dirinya menjelaskan, setelah ditetapkan sebagai Apresiasi Desa Budaya oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI ini, maka tanggungjawabnya ke depan akan semakin berat. Sebab, masyarakat harus lebih peduli lagi dalam melestarikan potensi budaya yang ada.
"Jadi kita baru tahun ini baru ikut mendaftar. Sebelumnya kita tidak ikut. Karena kami baru inilah merasa mampu memenuhi persyaratannya, dan Alhamdulillah kita langsung terpilih," pungkasnya. (Pan/Viz)