Evaluasi Manajemen RS Raden Mattaher Sedang Berjalan, Gubernur Al Haris: 6 Bulan Kedepan Diganti
Gubernur Jambi, Al Haris.-IST/ Jambi Independent-
JAMBI – Gubernur Jambi, Al Haris menanggapi usulan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, terkait evaluasi terhadap kinerja Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi beserta jajarannya.
Al Haris memastikan, bahwa proses evaluasi tengah dilakukan untuk memperbaiki pelayanan dan manajemen rumah sakit.
BACA JUGA:Dituntut 1,5 Tahun Penjara, Terdakwa Korupsi, Dana Hibah KONI, Kota Sungai Penuh
BACA JUGA: Punya Peran Berbeda-beda, Tersangka Korupsi Pupuk Bersubsidi di Bungo
“Saya sudah mulai mengevaluasi. Insyaallah, dalam enam bulan ke depan saya baru bisa mengganti, kecuali ada izin khusus untuk pergantian itu,” ujar Al Haris, saat diwawancarai di Aston Hotel Jambi, Senin (9/12).
Ia mengakui telah menerima berbagai pengaduan dari masyarakat mengenai pelayanan rumah sakit tersebut.
Menurutnya, evaluasi menyeluruh diperlukan untuk memastikan RSUD Raden Mattaher mampu beroperasi secara optimal sebagai rumah sakit Tipe A.
“Tanpa diminta pun, saya akan tetap mengevaluasi. Direktur hingga staf bawah akan kami tinjau kembali,” tegasnya.
Sebelumnya, Ivan Wirata menyayangkan kelalaian RSUD terkait kekosongan stok obat, khususnya fentanyl, yang berdampak pada pelayanan pasien. Ivan meminta Gubernur untuk segera memeriksa dan mengevaluasi jajaran manajemen rumah sakit.
“Sebagai pimpinan DPRD, saya terkejut dengan kondisi ini. Gubernur harus mengevaluasi seluruh jajaran, mulai dari Direktur hingga staf,” kata Ivan.
Ia juga menyoroti persoalan hutang RSUD kepada perusahaan obat, yang disebut menjadi penyebab distributor menghentikan sementara pengiriman.
“Semua pihak di RSUD harus menyelesaikan hutang-piutang ini agar tidak berdampak pada pelayanan,” ujarnya.
Sementara itu, pihak RSUD, melalui Joni selaku Kasubag TU dan Humas, menyebut keterlambatan pengiriman obat disebabkan libur akhir pekan.
“Obat fentanyl kebetulan habis karena pengiriman terlambat waktu itu, pas Sabtu dan Minggu,” jelasnya.
Dari pihak Apotek Kimia Farma, Ridwan mengungkapkan bahwa, penyelesaian masalah ini akan dilakukan melalui diskusi internal bersama RSUD.
BACA JUGA:CREW Beras
BACA JUGA: Pemkab Tebo Tetapkan Status Siaga Banjir
“Kami akan menyelesaikan ini secara internal atau lewat GP Farmasi jika diperlukan,” katanya, sembari menolak memberikan keterangan lebih lanjut terkait hutang RSUD.
Persoalan ini menjadi perhatian publik, mengingat RSUD Raden Mattaher merupakan salah satu rumah sakit rujukan utama di Provinsi Jambi.
Evaluasi yang dilakukan diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan dan manajemen rumah sakit demi kepentingan masyarakat. (mg06/zen)