Ijal Dikeroyok Hingga Berlumuran Darah

PENGEROYOKAN: Ijal Amorsa, korban pengeroyokan oleh anak punk karena persoalan makanan.--

KUALATUNGKAL - Sekelompok anak punk jalanan melakukan pengeroyokan terhadap seorang pria di Kualatungkal, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat. Korban mengalami luka serius di bagian kepala.

Diketahui korban bernama Ijal Amorsa (28)  warga Gang Sentral, Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat. Pengeroyokan brutal yang dilakukan sekelompok anak punk tersebut diduga karena hal sepele, yakni makanan.

Kasat Reskrim Polres Tanjab Barat, Iptu Anthony Brownd mengatakan, tim Reskrim tengah melakukan penyelidikan dan periksaan terhadap sejumlah saksi untuk melengkapi berkas perkara itu.

"Perkembangannya proses lidik kita masih mengumpulkan keterangan saksi lainnya yang terkait," katanya, Minggu (29/10).

Kasat Reskrim menerangkan, peristiwa itu terjadi pada Kamis, 26 oktober 2023 lalu. Kejadian itu berawal dari korban yang kenal dengan para pelaku, dikarenakan korban pernah tergabung dan ngamen bersama dengan para pelaku.

BACA JUGA:Para Aktor Intelektual Sudah Diciduk

BACA JUGA:Cakades Dilaporkan ke Polisi

Korban mengaku mengenali para pelaku, akan tetapi korban hanya mengenali wajahnya. Korban tidak mengenali nama-nama dari pelaku tersebut karena hanya bergaul menggunakan panggilan Bro (sapaan pergaulan).

"Kemudian pada hari Senin (23/10) sekitar pukul 3.00, dua dari ketujuh pelaku datang meminta makanan kepada korban di acara pesta pernikahan saudara korban," terangnya.

Iptu Anthony Brownd menyebutkan, korban dalam keterangannya dengan penyidik, dua dari tujuh pelaku meminta makan saat itu akan tetapi dikarenakan sudah pukul 3.00,korban tidak bisa memberikan kedua pelaku tersebut makanan.

"Dikarenakan makanan pada pesta tersebut sudah habis. Tetapi kedua pelaku tersebut tidak percaya dan langsung marah dan kesal dengan korban," sebutnya.

Kemudian di hari Kamis (26/10) sekitar pukul 16.00,korban mendatangi para pelaku bertujuan untuk meluruskan kesalahpahamaan yang terjadi saat acara pernikahan itu. Akan tetapi para pelaku tetap tidak terima dengan perlakuan korban dan masih kesal dengan korban.

"Para pelaku langsung memukuli korban secara bersama-sama, korban hendak melakukan perlawanan, tetapi langsung dipegang dan ditangkap oleh para pelaku sehingga korban tidak bisa melakukan perlawanan," ungkapnya.

Lebih jauh, para pelaku melakukan pengeroyokan terhadap korban dengan cara memukul menggunakan tangan kosong, menendang korban dan salah satu pelaku memukul korban menggunakan kayu hingga kepala korban berlumur darah.

"Akibat dari peristiwa tersebut, korban melaporkannya ke Polres Tanjab Barat," pungkasnya. (rul/enn)

Tag
Share