Semarak Karya Projek P5 SMAN 10 Kota Jambi Sukses Digelar, Usung Tema Budaya Daerah Jambi
Prosesi lamaran dan hantaran yang diperagakan oleh siswa SMAN 10 Kota Jambi. -jambi independent-Jambi Independent
JAMBI – SMA Negeri 10 Kota Jambi telah sukses menggelar Semarak Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada Kamis (29 Februari 2024) kemarin.
Acara tersebut merupakan puncak karya dari hasil pembelajaran P5 siswa selama satu bulan. Projek kali ini mengusung tema "Budaya Daerah Jambi".
Diketahui bahwa, SMAN 10 Kota Jambi merupakan salah satu Sekolah Penggerak yang ada di Kota Jambi. Sekolah penggerak menjadi pilot projek dalam menerapkan P5 dalam kegiatan belajar siswa.
Nova Deswita, Kepala SMAN 10 Kota Jambi mengatakan bahwa, dalam Kurikulum Merdeka, sekolah menerapkan dua model pembelajaran, yaitu 70 persen pembelajaran di dalam kelas, dan 30 persen pembelajaran di luar kelas, yaitu P5.
BACA JUGA:Polda Jambi Tetapkan 35 Orang Tersangka
BACA JUGA:4 Pasang Bukan Suami Istri Terjaring
"Jadi pembelajaran berfokus pada siswa, guru memotivasi siswa untuk dapat mandiri, mengembangkan minat belajar, inovatif, serta berpikir kritis, nah ini lah puncak karya P5 pada hari ini" ungkapnya.
Dalam Gelar Karya P5 kali ini, siswa akan belajar memahami adat dan budaya daerah Jambi mulai dari meminang, mengantar pengantin, hingga prosesi pernikahan.
"Jadi kegiatan ini diikuti oleh setiap kelas, ada yang memerankan prosesi lamaran, serah terima adat, hingga akad," katanya.
Kegiatan tersebut diperankan oleh para siswa yang berperan sebagai pasangan pengantin, orang tua, para tokoh adat yang berseloko (menyampaikan petuah, red). Para siswa yang berperan sebagai pengantin mengenakan pakaian pengantin adat Jambi, sedangkan siswa lainnya mengenakan pakaian adat Melayu Jambi.
BACA JUGA:Mayat Lansia Tergeletak di Pinggir Jalan
BACA JUGA:Korban Diduga Diperkosa Kemudian Dibunuh, Indentitas Mayat di Eks Bangsal Batu Bata Terungkap
"Seloko adat adalah bagian dari seni sastra melayu, yang berisi petuah dan nasihat kebaikan, biasanya disampaikan oleh tokoh adat, jadi siswa juga belajar berseloko, sekaligus memahami bahasa daerah," jelasnya.
Prosesi adat meminang hingga pernikahan tersebut dilengkapi dengan hantaran adat Jambi berupa tepak sirih merah dan pinang, perhiasan, hingga makanan khas Jambi, seperti kue gandus, bolu kojo, kue padamaran, dan sebagainya.