SUNGAIPENUH - Pilwako SungaiPenuh kian menarik untuk diikuti pasca majunya calon perseorangan pasangan Pusri Amsy-Mulyadi Yacub. Hal ini membuat peta politik berubah drastis. Artinya, meski ada kepastian, namun Pilwako Sungaipenuh bakal diikuti oleh lebih dari dua pasang.
Jika terjadi lebih dari dua pasangan calon yang maju di Pilwako Sungaipenuh, maka dipastikan sulit untuk mengalahkan Ahmadi Zubir sebagai incambent. Ini tentu menguntungkan bagi incumbent, apalagi sampai muncul empat pasang calon. Sebab, suara akan terpecah, dan incumbent diuntungkan.
Pengamat politik Sungaipenuh, Mukri Soni dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA Nusa) dikonfirmasi soal peluang calon perseorangan untuk bisa menang pilwako Sungaipenuh mengatakan, belum mengetahui kekuatan basis pasangan Bakal Calon Perseorangan.
"Kita belum nyimak kekuatan basis pak Pusri dengan Mulyadi Yakub. Kalau basis solid dan logistik cukup, tentu ado peluang. Namun secara empiris nak mengalahkan incumbent, formulasinya harus head to head,” ungkapnya.
BACA JUGA:Jumiwan Aguza Ambil Formulir di PDI Perjuangan
BACA JUGA:Waspada! Ini Dampak Kesehatan Mental Pada Kehidupan Pribadi, Apa Saja?
Menurut Mukri Soni, kalau lebih dari dua pasangan, peluang incumbent lebih besar karena kekuatan birokrasi ada di incumbent.
"Apo lagi basis Pusri dan Fikar sama-sama tanah kampung,” ungkapnya.
Mukri Soni menjelaskan kalau pasangan lebih dari dua, maka peluang incumbent akan semakin besar, birokrasi dan logistik ada di incumbent. Satu-satunya jalan mengalahkan incumbent hanya head to head.
Lanjutnya, kalau lebih dari itu sll, sulit melawan incumbent, seperti Pilkada Kerinci terakhir. Dengan tingkat pragmatisme/money politics semakin kuat isu-isu negatif tentang incumbent akan tenggelam. Apalagi dengan banyaknya pasangan, konsentrasi akan terpecah dan masing-masing pasangan berfokus pada strategi masing masing.
BACA JUGA:Pencairan Tahan II Segera Diajukan, Dana Hibah Pilkada Batanghari Tahun 2024
BACA JUGA:Apakah Tanggal 24 Mei 2024 Cuti Bersama? Berikut Penjelasannya
"Banyaknya pasangan hanya menguntungkan incumbent,” tegasnya lagi. (Sap/enn)