JAMBIKORAN.COM - Israel kembali menyerang sebuah sekolah di Jalur Gaza yang mereka klaim digunakan sebagai markas Hamas. Militer Israel mengaku pasukannya pada Jumat 7 Juni 2024 menyerang sebuah sekolah yang dikelola PBB di seputaran Kota Gaza.
Militer mengatakan, serangan tersebut menargetkan pasukan Hamas yang beroperasi dari sebuah kontainer di lokasi sekolah yang dioperasikan oleh Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di kamp pengungsi Al-Shati, Gaza utara.
Itu menjadi fasilitas pendidikan kedua yang diserang Israel dalam waktu dua hari.
Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas melaporkan sebuah pesawat Israel telah menargetkan sekolah tersebut.
Serangan disebut menewaskan tiga orang dan melukai tujuh orang lainnya.
Sebelumnya, pada Kamis 6 Juni 2024, sebuah serangan Israel menghantam sekolah UNRWA lainnya, di Gaza tengah.
Serangan tersebut dilaporkan sampai menewaskan 37 orang.
BACA JUGA:Menteri PUPR Bantah Tapera Bakal Dibatalkan, Tetap Jalan di 2027
BACA JUGA:Menko Marves Dukung Suryadi Panjaitan Maju Sebagai Bacalon Bupati Toba 2024
UNRWA telah menjadi kunci operasi bantuan di Jalur Gaza yang terkepung selama perang delapan bulan antara Israel dan Hamas.
Fasilitas-fasilitas milik mereka telah berubah menjadi tempat penampungan bagi warga sipil yang mengungsi.
Sebagaimana dilansir AFP, Militer Israel telah berulang kali menuduh Hamas dan militan Gaza lainnya bersembunyi di sekolah-sekolah dan rumah sakit, sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok tersebut.
Tanggapan Hamas
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mendesak dilakukannya investigasi internasional “atas kejahatan ini” dan menuntut pertanggungjawaban dan hukuman bagi para pemimpin Israel.
Banyak gedung UNRWA yang memiliki cukup ruang untuk menampung banyak orang, dan warga Gaza berlindung di sana karena mengira bahwa fasilitas-fasilitas PBB relatif aman dari pengeboman.