JAMBIKORAN.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum guna mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Ini dikatakan Menhub Budi saat meninjau layanan Transjakarta dengan naik bus dari halte busway Patra Kuningan hingga ke halte busway Ragunan.
"Saya bersama direktur jenderal baru saya (Direktur Jenderal Perhubungan Darat Risyapudin Nursin) ingin memastikan bahwa angkutan massal perkotaan di Jakarta beroperasi dengan baik," ujar Menhub kepada wartawan, Minggu 9 JUni 2024 dikutip dari Antara.
Menhub sempat berjalan mengelilingi lokasi dan memeriksa bus-bus pariwisata yang berada di area Taman Margasatwa Ragunan.
BACA JUGA:OJK Minta Perbankan Bangun Sistem Berantas Judi Online
BACA JUGA:Teuku Ryan Mulai Tebar Pesona Usai Cerai Dengan Ria Ricis
Ia melakukan pengecekan acak terhadap para sopir bus serta memastikan kelengkapan surat-surat mengemudi dan status lulus uji kendaraan bermotor atau KIR untuk memastikan kelayakan operasional bus serta kepemilikan surat izin mengemudi oleh sopir.
Sepanjang perjalanan, Menhub Budi berinteraksi dengan beberapa warga yang menggunakan layanan Transjakarta, serta menyapa pengunjung di kawasan Ragunan yang menggunakan bus pariwisata.
Ia juga memberikan edukasi mengenai pentingnya memastikan kelayakan jalan bus demi keselamatan dan kenyamanan.
Menhub Budi menekankan pentingnya semua pihak memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan angkutan yang andal dan nyaman.
"Ini adalah angkutan massal yang terjangkau, dan para wali kota di seluruh Indonesia harus ingat bahwa kita memiliki kewajiban kepada rakyat untuk menggunakan angkutan massal agar terhindar dari kemacetan dan polusi, terutama karena kini banyak bus listrik di Jakarta," ujarnya.
BACA JUGA:Abbas Desak PBB Gelar Sidang Darurat Setelah Israel Serang Kamp Nuseirat
BACA JUGA:210 Warga Palestina Tewas dan Lebih 400 Lainnya Terluka Dalam Serangan Udara Israel
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan subsidi sebesar Rp 4,3 triliun per tahun untuk transportasi umum, dengan rincian Rp 800 miliar untuk Moda Raya Terpadu (MRT) dan Rp 3,5 triliun untuk Transportasi Jakarta (TransJakarta), guna memudahkan mobilitas masyarakat dan mengoptimalkan penggunaan angkutan massal. (*)