Mereka ke tempat peternakan kuda, sekaligus belajar tentang kuda. Membantu Sedo membuat kandang ayam. Membuat tugu Monas di Kampung Dopu dengan bambu.
BACA JUGA:Ceros dan Batozar Novel Kelima Tere Liye, Series Bumi Terdapat Dua Cerita Berbeda (Part 1)
BACA JUGA:Perjalanan 3 Sahabat Masih Berlanjut di Novel Matahari, Karya Tere Liye
Banyak hal yang mereka lakukan, saling membantu satu sama lain, belajar bersama ketika ujian semakin dekat sambil mengangkut air, bermain, bermain di Savana, membantu warga kampung membuat arena balap kuda di kampung mereka.
Dengan kekompakan mereka, terungkaplah banyak teka-teki yang terjadi di Kampung Dopu. Ketika suatu hari Tuan Guru hilang, dan sebelumnya sapi Wak Donal hilang. Ia mencurigai sapo tersebut di dalam gudang Ompu Baye. Meminta Wanga dan teman-temannya menyelidiki hal tersebut, namun selalu ketahuan dan diusir oleh pekerja Ompu Baye, yaitu Mister.
Saat Wanga dan teman-temannya mengetahui Tuan Guru hilang, karena tidak lazim beliau pergi jauh tanpa pamit dan meliburkan mengaji. Wanga dan yanh lainnya menemukan biji tasbih Tuan Guru, dan mengarah ke satu jalan. Ranting yang patah.
Hak tersebut menuju ke gudang Ompu Baye. Lagi-lagi dicegah oleh Mister. Wanga dan temannya berteriak memberitahukan seluruh warga kampung bahwa Tuan Guru hilang dan ada di gudang Ompu Baye.
BACA JUGA:Novel Tere Liye Kedua Serial Bumi, Berjudul Bulan Membuat Pembaca Kaget dengan Endingnya
BACA JUGA:Novel Pertama Serial Bumi Tere Liye, Pijakan Awal untuk Membaca Series Selanjutnya
Ompu Baye tidak mengizinkan siapapun melihat dan memeriksa gudangnya. Hingga kuda milik Rantu, dan pemuda kampung berteriak dan berlari ke arah gudang yang diajak oleh Mister dan anak buahnya.
Hingga mereka menemukan Tuan Guru yang diikat di dalam sana. Para warga terkejut dan berlarian ke arah Tuan Guru, terutama Ompu Baye. Dia tidak mengetahui bahwa benar ada Tuan Guru di sana. Ompu Baye meminta maaf, dan melepas ikatan Tuan Guru.
Benar saja, Ompu Baye tidak mengetahui hal tersebut. Karena itu dilakukan oleh Mister dan anak buahnya. Mereka juga yang menculik sapi-sapi milik warga, dibunuh di gudang tersebut dan dagingnya di jual ke kota.
Yang lebih mengejutkan adalah, mereka membunuh Wak Ede. Ditemukan tukang belulang di gudang tersebut, karena Wak Ede mengetahui mereka menculik sapi warga. Wanga dan teman-temannya menangis mengetahui hal tersebut. Ternyata surat tersebut ditulis oleh Mister. Agar tidak ada yang curiga.
Mister adalah orang luar kampung, ia datang ke kampung tersebut dan menjadi pekerja Ompu Baye, karena ia ingin membalas dendam kepada Tuan Guru, yang di masa lalu memanah ayahnya dan kuda yang dinaiki. Karena mencuri barang-barang dan ternak warga.
Hal tersebut yang membuat Mister menculik Tuan Guru dan mencuri sapi milik warga. Akhirnya Mister dan anak buahnya ditangkap.(*)