Tren Positif Perkembangan ESG

--

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan terdapat tren positif perkembangan Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola) (ESG) di Indonesia, berdasarkan indikator-indikator perkembangan ESG di pasar modal.


“Kalau kita lihat dari AUM (Asset Under Management), produk investasi yang berbasis ESG, termasuk reksa dana dan ETF, terdapat pertumbuhan yang signifikan dalam 10 tahun terakhir,” ucap Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI Teuku Fahmi Ariandar ketika menyampaikan pidato kuncinya di Jakarta, Kamis.
Fahmi menyoroti peningkatan AUM, dari yang sebelumnya Rp36 miliar pada 2015, naik menjadi Rp7,033 triliun per September 2025.


Menurut dia, peningkatan tersebut memperlihatkan respon positif dari para pelaku pasar dan menunjukkan meningkatnya preferensi dari investor terhadap instrumen investasi yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Selain itu, lanjut dia, apabila dilihat dari jumlah produknya, juga mengalami pertumbuhan yang searah.
“Pada 10 tahun lalu memang hanya ada satu produk, saat ini sudah ada 26 produk,” kata dia.
Fahmi juga menyampaikan dukungan dari pelaku pasar, seperti Manajer Investasi, terus menguat. Pada 2015, hanya terdapat 1 manajer investasi yang menerbitkan produk berkelanjutan. Jumlah tersebut bertambah menjadi 15 manajer investasi per September 2025.
“Ini mempertegas bahwa permintaan terhadap, khususnya kaitannya ke indeks yang tematik ESG ini, terus berkembang di pasar modal Indonesia,” ujar Fahmi.
Lebih lanjut, apabila dilihat dari S&P Global Corporate Sustainability Assessment (CSA), dari 123 perusahaan yang diukur, rata-rata skornya mengalami peningkatan. Pada 2024, rata-rata skornya sebesar 28,5 poin; kini meningkat menjadi 31,5 poin.
CSA mengukur kinerja ESG perusahaan secara mendalam, melihat bagaimana perusahaan mengelola risiko dan peluang terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola.
“Ini menunjukkan peningkatan kualitas pengelolaan keberlanjutan dan transparansi laporan keberlanjutan,” ucap Fahmi.
Hingga Juni 2025, Bursa Efek Indonesia mencatat hampir 90 persen perusahaan telah menyampaikan laporan keberlanjutan.
Fahmi berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan pelaporan keberlanjutan agar bisa menjadi lebih transparan dan bisa dibandingkan dengan laporan keberlanjutan dari capital market yang lain.(*/Viz)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan