JAMBIKORAN.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tidak akan ada kompromi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait persyaratan untuk mengakhiri perang.
"Waktu untuk berkompromi sudah habis. Waktunya sudah berakhir ketika Putin memilih pembunuhan alih-alih perjanjian. Pemerintah Rusia meninggalkan puluhan pemakaman. Kami akan mengakhiri perang ini dengan cara kami sendiri," katanya dalam pidato di sesi khusus parlemen Jerman.
"Kekalahan Putin menjadi kepentingan kita bersama," kata dia, seraya menegaskan kembali keinginan Kiev untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa.
Ukraina mengajukan permohonan keanggotaan di Uni Eropa pada Februari 2022, dan diberi status kandidat pada Juni tahun yang sama.
BACA JUGA:Ratusan Keluarga Tentara Israel Desak Anak-Anak Mereka Pulang dari Gaza
BACA JUGA:Prabowo dan Blinken Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza di Yordania
Pada Desember tahun lalu, para pemimpin Uni Eropa memberi izin untuk membuka negosiasi keanggotaan tersebut.
Pidato presiden Ukraina tersebut diboikot oleh beberapa anggota parlemen dari partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) dan partai populis baru, Buendnis Sahra Wagenknecht (BSW).
Zelenskyy menghadiri Konferensi Pemulihan Ukraina selama dua hari di Jerman, di mana para pemimpin dan diplomat tinggi dari 60 negara lebih berfokus memobilisasi dukungan internasional untuk stabilisasi ekonomi, pemulihan dan reformasi negara yang dilanda perang itu untuk aksesi Uni Eropa.(*)