Pemanfaatan Stetoskop AI
Penelitian uji coba di Inggris, penggunaan stetoskop yang dilengkapi dengan teknologi AI untuk membantu dokter meningkatkan deteksi dini kegagalan jantung bagi pasien dan mengurangi biaya perawatan.
Penelitian yang dilakukan di National Heart and Lung Institute and Center for Cardiac Engineering, Imperial College London, London, Inggris ini diterbitkan dalam jurnal berjudul, Screening di titik perawatan untuk gagal jantung dengan fraksi ejeksi tereduksi menggunakan kecerdasan buatan selama pemeriksaan stetoskop berkemampuan EKG di London, Inggris: studi prospektif, observasional, multisenter.
Jurnal yang terbit di The Lancet Digital Health pada 5 Januari 2022 melaporkan bahwa para peneliti melakukan penggabungan algoritma stetoskop AI baru dengan EKG.
Hasilnya, perangkat mampu mendeteksi kegagalan jantung dengan tingkat sensitivitas (91%) dan spesifisitas yang tinggi (80%) dibandingkan dengan tes diagnostik rutin yang invasif dan mahal.
BACA JUGA:Ini Kebiasaan yang Dapat Cegah Serangan Jantung, Salah Satunya Menjaga Pola Makan
BACA JUGA:7 Tips Menjaga Kesehatan Jantung, Salah Satunya Olahraga Teratur
Temuan ini menyoroti potensi skrining penyakit jantung di tempat perawatan yang murah dan dilakukan secara non-invasif untuk diagnosis dan pengobatan lebih dini.
Selanjutnya, teknologi AI di atas diujicobakan secara nasional di layanan kesehatan primer di Inggris untuk membantu dokter dalam memicu kegagalan jantung.
Proyek ini menilai, apakah perangkat stetoskop AI berkemampuan EKG dapat meningkatkan diagnosis gagal jantung.
Dipimpin oleh para peneliti di Imperial College London, uji coba baru ini melibatkan 100 praktik dokter umum di barat laut London dan Wales Utara serta merekrut lebih dari 3 juta pasien untuk menerima pemeriksaan stetoskop AI atau melanjutkan perawatannya.
BACA JUGA:Buah Terbaik untuk Menjaga Jantung Sehat
BACA JUGA:Makanan yang Harus Dihindari Penderita Sakit Jantung
Selain itu, pemanfaatan stetoskop dengan teknologi canggih juga dapat mendiagnosis pneumonia.
Sebuah proyek kolaborasi antara para insinyur, dokter, dan pakar kesehatan masyarakat di Johns Hopkins University, Baltimore, Amerika Serikat membuat perangkat teknologi digital untuk menangkap suara yang dilengkapi peredam bising, dan AI untuk membantu petugas kesehatan membuat diagnosis pneumonia yang akurat.
Perangkat berupa stetoskop pintar (smart stethoscope) dapat digunakan di seluruh dunia untuk mencegah anak-anak meninggal karena pneumonia. Stetoskop elektronik yang lebih modern dapat memperkuat suara.