JAMBIKORAN.COM - OpenAI kabarnya berencana memblokir orang-orang yang menggunakan layanan ChatGPT di China.
Meski tidak tersedia secara resmi di negeri tirai bambu tersebut, masyarakat China masih bisa mengakses ChatGPT melalui API perusahaan.
Dlansir dari Engadget pada Jumat, surat kabar milik pemerintah China, Securities Times melaporkan bahwa OpenAI mulai mengirimkan email kepada pengguna mereka di China yang memberitahukan soal rencana penutupan akses ChatGPT mulai 9 Juli 2024.
“Kami mengambil langkah tambahan untuk memblokir lalu lintas API di wilayah yang tidak mendukung akses ke layanan OpenAI,” ujar juru bicara OpenAI dalam email tersebut.
BACA JUGA:Simak! Cara Menggunakan ChatGPT di iPhone Sambil Buka Aplikasi Lain
BACA JUGA:Apple Bakal Hadirkan ChatGPT di iOS 18
Langkah ini diperkirakan dapat berdampak pada beberapa perusahaan rintisan di China yang telah membangun aplikasi menggunakan model bahasa besar dari OpenAI.
Menurut pedoman perusahaan, pengguna yang mencoba mengakses produk OpenAI di negara-negara yang tidak didukung, termasuk China, terancam diblokir atau ditangguhkan. Akan tetapi, perusahaan belum secara eksplisit melakukan langkah tersebut hingga sekarang.
Hingga saat ini belum diketahui secara jelas apa yang mendorong langkah OpenAI ini.
Diketahui sebelumnya, perusahaan teknologi itu mengungkapkan bahwa mereka menghentikan operasi pengaruh terselubung, termasuk yang berasal dari Tiongkok, yang menggunakan model AI-nya untuk menyebarkan disinformasi di internet.
BACA JUGA:OpenAI Pamerkan Teknologi Baru yang Dapat Mengkloning Suara Seseorang
BACA JUGA:Samsung Galaxy M15 5G Resmi di Indonesia, HP dengan Baterai Jumbo 6.000 mAH Di Harga 2 Jutaan
Bloomberg mencatat bahwa langkah OpenAI ini muncul di saat bersamaan dengan tekanan pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan teknologi AS untuk membatasi akses China terhadap teknologi yang dikembangkan di AS.(*)