tetapi, Pramuka Indonesia baru diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961.
BACA JUGA:Sri: Harus Ada Inovasi, Untuk Tingkatkan Minat Anak-Anak pada Pramuka
BACA JUGA:Buka Rakor Kepramukaan Tahun 2024, Pj Walikota Jambi Beri Pesan Ini
Dari sejarahnya, di tahun 1923 gerakan kepanduan nasional yang awalnya ditandai dengan berdirinya Nationale padvinderij Organisatie atau NPO di Bandung dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di batavia yang sekarang menjadi Jakarta.
Kemudian, di tahun 1963 dua gerakan tersebut pun bersatu dan merubah nama jadi Nationale Padvinderij Organisatie atau INPO.
Mengutip dari situs resmi Kemendikbud, gerakan kepanduan nasional ini terus berkembang dan makin populer di kalangan masyarakat.
Akan tetapi, ketika tentara Jepang ke Tanah air, mulai dari partai, organisasi rakyat termasuk gerakan kepramukaan ini juga dilarang menjalankan aktivitasnya.
BACA JUGA:Logo HUT ke-79 RI Resmi Diluncurkan, Berikut Tema, Makna, dan Link Downloadnya
BACA JUGA:Wabup Minta Masyarakat Tanjabtim Pahami Dampak Buruk Narkoba, Memaknai Peringatan HANI 2024
Lalu, usai Indonesia merdeka, gerakan kepramukaan ini bisa dilanjutkan kembali.
Hingga akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1961, dilaksanakannya MAPINAS atau Majelis Pimpinan Nasional untuk resmikan Gerakan Pramuka Indonesia.
Di dalam acara MAPINAS, istilah pramuka diperkenalkan pertama kalinya oleh Sri Sultan Hamegkubuwono IX yang berasal dari kata 'Poromoko', artinya 'Pasukan terdepan dalam perang'.
Namun, kata Pramuka sendiri dimanifestasikan jadi Praja Muda Karana yang memiliki artinya 'Jiwa muda yang gemar berkarya'.(*)