Makna di Balik 77 Pertanyaan Sebelum Lahir, Benarkah Malaikat Menanyai Ruh Manusia?

Makna di Balik 77 Pertanyaan Sebelum Lahir, Benarkah Malaikat Menanyai Ruh Manusia?--
JAMBIKORAN.COM - Isu mengenai “77 pertanyaan sebelum lahir ke dunia” tengah menarik perhatian publik.
Disebutkan bahwa sebelum manusia dilahirkan, malaikat menanyai ruh manusia sebanyak 77 kali setiap hari. Namun, bagaimana sebenarnya makna di balik keyakinan ini?
Dikutip dari ceramah Ustadz Adi Hidayat di kanal YouTube Spasi Dakwah, konsep ini berawal dari perjanjian antara ruh manusia dan Allah SWT sebelum kelahiran.
Dalam ajaran Islam, peristiwa tersebut dikenal sebagai Mitsaq al-Alast atau perjanjian primordial, yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 172.
BACA JUGA:Pemprov Jambi Genjot Pajak Alat Berat
BACA JUGA:Gencarkan Sosialisasi Pengelolaan Sampah
Dalam ayat itu, Allah berfirman, “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” dan seluruh ruh manusia menjawab, “Betul, Engkau Tuhan kami, kami bersaksi.”
Peristiwa ini menjadi dasar fitrah manusia untuk mengakui keesaan Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, saat ruh ditiupkan ke dalam janin berusia empat bulan, Allah SWT memberikan tawaran perjanjian kepada setiap jiwa agar siap bertakwa dan menjalani kehidupan di dunia sesuai ketentuan-Nya.
Jika ruh menyanggupi perjanjian tersebut, maka ia ditakdirkan lahir ke dunia. Namun jika menolak, Allah tidak menakdirkannya untuk turun ke bumi.
BACA JUGA:Tiga Alat Bedah Syaraf Sedang Diperbaiki
BACA JUGA:Wali Kota Maulana Komitmen, Terus Tingkatkan Kualitas SDM Bagi ASN
Adapun keyakinan bahwa malaikat menanyai ruh manusia sebanyak 77 kali sehari tidak memiliki dasar yang sahih dalam ajaran Islam. Tidak ada dalil atau hadis yang menyebutkan hal tersebut secara jelas.
Makna yang lebih tepat dari peristiwa ini adalah pengakuan tauhid yang telah melekat sejak awal penciptaan manusia.