"Untuk pengobatannya tentunya sangat bergantung pada kondisi individu masing-masing. Untuk itu perlu tetap berkonsultasi dengan tenaga medis, dokter dalam hal ini."
Meski saat ini diabetes tipe 1 paling banyak terjadi pada anak, belakangan ini terdapat tren kenaikan kasus diabetes tipe 2 yang berkaitan dengan gaya hidup dan obesitas.
Untuk menanggulangi hal ini, Kemenkes berupaya melakukan promosi dan edukasi terkait menemukenali tanda dan gejala, faktor risiko, serta apa yang perlu dan telah dilakukan melalui berbagai media sosial.
BACA JUGA:Benarkah Penderita Diabetes Harus Menghindari Makanan Manis? Begini Kata Ahli
BACA JUGA:5 Menu Sarapan yang Baik untuk Penderita Diabetes
"Kementerian Kesehatan juga sudah menggiatkan skrining untuk diabetes melalui pemeriksaan gula darah sewaktu dengan sasaran mulai usia 15 tahun," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan akses pengobatan untuk penanganan penyakit diabetes melalui program JKN.
Meski demikian, ia menekankan pentingnya langkah pencegahan agar tidak terkena diabetes, terutama bagi anak-anak dan remaja.
"Untuk diabetes tipe 2 yang erat kaitannya dengan gaya hidup perlu menghindari faktor risikonya, yaitu dengan rajin beraktivitas fisik, diet sehat cukup buah dan sayur, kalori seimbang, batasi konsumsi gula garam dan lemak," jelasnya.
Kemudian, istirahat cukup termasuk mengatur pola tidur, membatasi ‘screen time’ pada anak sehingga memberikan peluang anak untuk dapat beraktivitas fisik dengan baik.(*)