JAKARTA - Indonesia melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan tiga rekomendasi dalam Acara Tingkat Tinggi (High Level Event) oleh Pandemic Fund.
Kegiatan itu merupakan rangkaian Pertemuan Ketiga para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di bawah Presidensi Brasil dilaksanakan Rabu 14 Juli 2024 waktu setempat.
“Sebagai co-chair dari Health and Finance Minister saya menyampaikan tiga hal penting,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024.
Rekomendasi pertama yaitu Pandemic Fund harus bisa mendanai kesiapan maupun respons pengendalian wabah agar mampu meminimalkan potensi dampak yang muncul.
BACA JUGA:Pemerataan Pendapatan Daerah Jadi Tantangan Baru
BACA JUGA:Hamas Peringatkan Aksi Zionis Terhadap Masjid Al-Aqsa
Kedua, Pandemic Fund harus mampu menarik pembiayaan alternatif melalui proyek kerja sama dengan Multilateral Development Bank (MDB), sektor swasta, filantropi, dan dana masing-masing negara.
Rekomendasi terakhir yaitu negara maju dapat mendukung Pandemic Fund melalui Debt-for-Health Swaps atau pertukaran utang untuk kesehatan agar bisa meringankan beban negara miskin yang memiliki beban utang tinggi.
Pandemic Fund merupakan inisiatif dan capaian dari Presidensi G20 Indonesia pada 2022 yang berhasil mengumpulkan lebih dari 2 miliar dolar AS dari 47 donor.
Pandemic Fund juga telah mendanai 19 proyek di 37 negara dengan manfaat enam kali lipat untuk persiapan dan respons pandemi, di antaranya di Bhutan, Ethiopia, Kamboja, Mongolia, termasuk India.
BACA JUGA:SIG Pasok Beton Pembangunan Tol, Hubungkan Jambi ke Lampung
BACA JUGA:Dorong Pembentukan Badan Metrologi Nasional
Menkeu RI memastikan Indonesia telah dan terus mendukung kerja sama penanganan pandemi, termasuk Pandemic Fund, dengan terus mempromosikan inisiatif ini di berbagai forum internasional, termasuk dalam forum ASEAN.
“Kami terus mendorong kolaborasi antara keuangan dan kesehatan sebagai hal yang paling penting bagi kita untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya,” ujar Sri Mulyani. (*)