Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Pj Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun yang diundang.
BACA JUGA:Keren! Oppo Akan Bagi Rata Fitur AI Pada Semua Model Smartphone
BACA JUGA:Simak! Ini Dia Spesifikasi dan Harga Techno Pova 6 Pro 5G yang Akan Meluncur
Wali kota Balikpapan itu dari Golkar. Sesaudara politisi semua. Kakaknya ketua DPRD Kaltim. Kakak satunya anggota DPR-RI. Satunya lagi jadi bupati Panajam yang ditangkap KPK itu.
Wali Kota Samarinda Andi Harun baru saja jadi berita besar di Kaltim: diberhentikan sebagai ketua Gerindra Kaltim. Termasuk dari keanggotaan partai. Itu karena di Pileg lalu Andi Harun mendukung caleg dari Nasdem. Yang didukung Andi Harun itu pun berhasil terpilih jadi anggota DPR.
Caleg Gerindra sendiri juga berhasil ke Senayan, tapi Gerindra tidak mau kadernya seperti itu.
Andi Harun kini limbung. Padahal ia ingin maju lagi sebagai wali kota Samarinda dari Gerindra.
BACA JUGA:Terpilih Aklamasi, Ozi Saifirman Resmi Jadi Nahkoda Baru BADKO HMI Jambi
BACA JUGA:Pemkab Sarolangun Resmi Buka Sekolah Lanjut Usia
Sebagai incumbent ia sangat kuat. Tapi lagi kesulitan kendaraan partai. Tentu ia bisa minta dukungan Nasdem dan Golkar. Atau lewat independen.
Berkantornya Presiden Jokowi di IKN juga menandai telah tersedianya air bersih di ibu kota IKN. Sumber air bersih itu dari bendungan baru Sepaku Semoi.
Nama Sepaku Semoi sudah saya dengar sejak saya masih belajar jadi wartawan di Kaltim puluhan tahun lalu. Dari situlah dicita-citakan, kelak, sumber air bersih untuk kota Balikpapan. Waktu itu belum terbayang akan ada IKN di dekat Sepaku Semoi.
Balikpapan memang selalu kesulitan sumber air bersih. Utamanya ketika kota itu tumbuh pesat. Satu-satunya sumber air dari waduk kecil di Balikpapan Barat. Tidak cukup. Apalagi kalau satu bulan tidak turun hujan.
BACA JUGA:UIN STS Jambi Menangkan Sengketa Tanah Kampus I Telanaipura
BACA JUGA:Polda Jambi Berhasil Gagalkan Peredaran Sabu dan Ekstasi Senilai Rp 10,1 Miliar
Kini waduk Sepaku Semoi sudah berhasil dibangun. Airnya sudah bisa dipakai. Tapi oleh IKN. Bukan oleh warga Balikpapan.