Momentum Tol

Rabu 07 Aug 2024 - 19:43 WIB
Reporter : dahlan iskan
Editor : Rizal Zebua

"Akan ada rest area yang terindah di Indonesia," ujar Pramusinto SE MM. Ia direktur keuangan dan manajemen risiko di perusahaan yang membangun satu ruas di tol Semarang-Sayung. 

BACA JUGA:Marak Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur

BACA JUGA:Muarojambi Status Siaga Karhutla, Pemkab Minta Bantuan Heli Water Boombing

Perusahaan yang membangunnya adalah PT PPSD (Pembangunan Perumahan Tol Semarang Demak), anak perusahaan BUMN PT PP. 

Kini Pramusinto lagi menempuh S3 di Universitas Islam Indonesia. Di bidang manajemen, khususnya di sumber daya manusia untuk jalan tol. 

Waktu di SMPN 5 Yogyakarta, Pramusinto satu bangku dengan Anies Baswedan. Di SMAN 8 Delayota, Yogyakarta ia sekelas dengan Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi. 

Lalu ia kuliah S1 akuntansi di UII dan S2 MM di Universitas Andalas, Padang. Yakni saat ia mendapat penugasan PT Wijaya Karya di wilayah Sumatera. Proyek yang ia ikuti adalah pembangunan PLTU Ombilin, pembangunan jalan Solok, terowongan danau Singkarak, bypass Bukittinggi, rel kereta api Teluk Bayur - Sawahlunto dan pengendalian banjir di Padang. Termasuk proyek di Semen Padang. 

BACA JUGA:Lapangan Akso Dano akan Dijadikan RTH, Pj Bupati Raden Najmi Turut Menyaksikan Pemasangan Patok

BACA JUGA:ICMI Jambi Resmi Dilantik, Bertekad Meningkatkan Peran Perempuan Jambi

"Kalau 10 doktor baru mestinya bisa lahir dari proyek ini. Banyak sekali penemuan baru di sini," ujar Pramusinto.  ”Kemampuan rekan-rekan kontraktor sekarang ini sudah selevel doktor. Mereka menemukan metode kerja baru, teori baru, alat baru, sistem baru," ujar Pramusinto. 

Rest area terindah itu nanti luasnya bisa lebih 50 hektare. Menjorok ke laut. Bisa merangkap hotel dan arena apa saja. Semoga tidak akan menjadi seperti umumnya rest area sekarang. Mulai lusuh. Kotor. Tidak terawat. 

Lalu apa yang bisa dilihat di selatan jalan? 

Ribuan hektare air genangan (rob) akan hilang. Tanah baru yang luasnya ribuan hektare muncul. Tanpa bangunan. Tanpa pohon. Tanpa pagar pembatas.

BACA JUGA:Pahlevi Resmi Dilantik Sebagai Wakil Ketua II DPRD Tebo Menggantikan Syamsu Rizal

BACA JUGA:Kebakaran Hutan dan Lahan di Muaro Jambi Semakin Meluas, Ini Luas Lahan yang Terbakar 

Ini perkara besar. Jangan sampai ribuan hektare tanah baru ini menjadi kawasan yang tidak tertata. 

Kategori :