JAMBIKORAN.COM - Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa mereka akan mengajukan rencana rekonstruksi Jalur Gaza saat sidang Majelis Umum PBB pada September nanti.
“Pada September, di sela-sela sidang Majelis Umum PBB, saya akan mengusulkan di tingkat G7 sebuah proyek yang tidak hanya bertujuan untuk kemanusiaan tetapi juga rekonstruksi politik dan ekonomi di Gaza," kata Tajani.
Italia siap mengirimkan kontingen untuk bekerja dalam pembentukan negara Palestina, yang menyatukan Jalur Gaza dan Tepi Barat, dalam masa transisi di bawah kendali PBB dan kepemimpinan negara-negara Arab, lanjutnya.
Tajani lebih lanjut mengatakan hanya Otoritas Nasional Palestina yang dapat mewakili Palestina selama proses resolusi konflik, dan bukan Hamas.
BACA JUGA:84 Persen Gaza Diperintahkan Evakuasi, 2 Juta Orang Terpaksa Tinggalkan Rumah
BACA JUGA:Intelijen Amerika Serikat Dibayar Rp658 Juta untuk Bocorkan Rahasia Militer ke China
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza.
Selain itu, para pejuang Hamas menyusup ke wilayah perbatasan, menembaki tentara dan warga sipil, serta melakukan penyanderaan.
Pihak berwenang Israel mengatakan sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan itu.
Sebagai balasan atas serangan tersebut Pasukan Pertahanan Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade total terhadap daerah kantong Palestina tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut mengatakan lebih dari 39.900 warga Gaza tewas akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober 2023 itu.(*)