JAMBIKORAN.COM - Air rebusan jahe telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai masalah kesehatan, seperti batuk pilek, gangguan pencernaan, nyeri sendi, serta masalah kolesterol, gula darah, dan tekanan darah tinggi.
Namun, konsumsi air jahe tidak selalu aman untuk semua orang. Beberapa kelompok individu perlu berhati-hati atau bahkan menghindari minum air jahe karena potensi efek samping atau interaksi dengan kondisi medis tertentu.
BACA JUGA:Jokowi Resmikan Bendungan Margatiga di Lampung Timur
BACA JUGA:8 Manfaat Penting Kuning Telur bagi Kesehatan Tubuh
Berikut adalah kelompok orang yang sebaiknya menghindari konsumsi air jahe:
-
Penderita Diabetes Orang dengan diabetes yang sedang menjalani pengobatan penurun gula darah perlu berhati-hati dengan konsumsi air jahe. Jahe memiliki efek menurunkan kadar gula darah, dan kombinasi dengan obat penurun gula darah dapat menyebabkan penurunan gula darah yang berlebihan, yang berisiko menyebabkan hipoglikemia. Gejala hipoglikemia bisa termasuk gangguan penglihatan, penurunan kesadaran, kejang, dan bahkan kerusakan otak.
-
Pengguna Obat Pengencer Darah Individu yang menggunakan obat pengencer darah seperti antiplatelet atau warfarin sebaiknya menghindari air jahe. Jahe juga memiliki sifat antikoagulan yang dapat memperparah efek pengencer darah, meningkatkan risiko memar atau pendarahan, bahkan dari cedera kecil.
-
Penderita Hipertensi Jahe diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu, mengonsumsi air jahe bersamaan dengan obat hipertensi dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah, mengakibatkan hipotensi. Hipotensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan masalah serius seperti gangguan jantung, syok, dan stroke.
-
Penderita Hemofilia Hemofilia adalah kondisi di mana darah tidak bisa membeku dengan normal. Jahe, yang dapat membuat darah lebih encer, dapat memperburuk masalah ini dan meningkatkan risiko pendarahan yang sulit dihentikan.
-
Ibu Hamil Menjelang Kelahiran Selama kehamilan, khususnya pada trimester awal, ibu hamil mungkin mengonsumsi air jahe untuk mengatasi morning sickness. Namun, pada trimester akhir, konsumsi jahe harus dihentikan karena dapat meningkatkan risiko kontraksi dini dan persalinan prematur. Selain itu, penggunaan jahe menjelang persalinan dapat meningkatkan risiko perdarahan saat melahirkan.
Untuk memastikan keamanan dan menghindari risiko, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menambahkan air jahe ke dalam diet, terutama jika Anda termasuk dalam kelompok yang disebutkan di atas.