JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Terik matahari yang melanda Kota Jambi belakangan ini, dapat mencapai lebih dari 33°C.
Keadaan ini seringkali berubah. Bahkan, Sabtu 08 September 2024 lalu, kondisi suhu mengalami kenaikan hingga 38°.
Cuaca panas yang melanda Jambi ini mengakibatkan gagal panen pada bulan Juli 2024 lalu.
Kekeringan ini mengganggu awal musim tanam padi, yang biasanya dimulai pada bulan Juli.
BACA JUGA:Sinsen Siapkan Bikers Jambi Hadapi HBD 2024
BACA JUGA:Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Gudang BBM Oplosan
“Seharusnya, awal musim tanam dilakukan pada bulan Juli ini. Namun, kekeringan yang melanda menyebabkan penundaan,” ujar Evridal Asri, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi.
Meski sudah lama tidak turun hujan, namun dampak musim kemarau tidak begitu besar karena dapat dikelola dengan melakukan pemompaan pada lahan pertanian.
Pemerintah Kota Jambi akan terus memantau kondisi cuaca, untuk menentukan waktu yang tepat memulai musim tanam dan mencegah kemungkinan gagal panen.
Namun, dibalik gagalnya panen yang diakibatkan oleh cuaca yang sering berubah, penjualan es menjadi sangat laris. Cuaca panas terik, sangat cocok jika minumannya adalah es.
BACA JUGA:Pelaku Sempat Melarikan Diri Penganiayaan Berujung Satu Orang Tewas
BACA JUGA:Pentingnya Protein dalam Proses Penuaan
“Iya, kadang saya senang jika cuaca panas begini, walau saya juga merasa sangat gerah, tetapi dagangan saya laku banyak,” ujar Atun, penjual es pinggir jalan.
Sementara itu, warga-warga yang terlalu banyak minum-minuman es dikala terik matahari, juga gampang terkena penyakit. Seperti, demam, batuk pilek, flu, sakit tenggorokan, dan sebagainya.
Jadi, ada kalanya cuaca terik itu menguntungkan namun juga bisa merugikan. Kita sebagai warga, harus bisa mencari solusi agar kerugian itu tidak terjadi.