BENGKULU - Presiden Mahasiswa Universitas Bengkulu(UNIB) Arca Wijaya menyatakan para mahasiswa perguruan tinggi tersebut menunggu peserta pemilu untuk datang beradu argumentasi di kampus.
"Sampai saat ini belum ada peserta pemilu yang menyampaikan rencana mereka datang ke kampus untuk berdialog atau beradu argumentasi. Kemarin sempat ada rencana Pak Anies Baswedan, tapi tidak jadi karena datang ke kampus tidak bisa mendadak, ada regulasi yang harus dipatuhi termasuk juga aturan kampus," kata Arca Wijaya di Bengkulu, Senin.
Dia mengatakan setiap peserta pemilu baik pasangan calon presiden, DPD RI, DPR RI, maupun DPRD yang ingin berdialog atau beradu argumentasi di kampus harus sesuai peraturan KPU soal kampanye di kampus.
"Sesuai peraturan KPU, kampanye politik itu bisa masuk ke kampus, tapi ada berapa hal yang harus dipatuhi, seperti peserta pemilu harus dapat izin dari KPU, tidak memakai atribut kampanye, kemudian ada regulasi bersama dengan dengan pimpinan kampusnya, kesepakatan dari kampusnya," kata dia.
BACA JUGA:Survei Kompas Prabowo-Gibran Tidak Satu Putaran
Peserta pemilu, kata dia harus menaati peraturan tidak boleh alat-alat peraga seperti bendera partai politik, atau bahan kampanye lainnya, maupun gambar menandakan kampanye.
"Mereka harus menjaga kondusivitas kampus dengan tidak membawa tim sukses mereka. Jadi mereka masuk kampus sendiri, memang untuk beradu argumentasi aja," kata Arca.
Sementara, kata dia mahasiswa dengan senang hati menerima kunjungan peserta pemilu yang ingin beradu argumentasi. Kegiatan tersebut tentunya akan membuka pikiran generasi muda dan tujuan akhirnya tentu agar para generasi yang tergabung dalam Gen-Z tersebut memiliki pandangan yang komprehensif sebelum menentukan pilihan di bilik suara.
"Di kampus kami tentunya dapat melihat gagasan-gagasan yang dimiliki peserta pemilu, ini menjadi keistimewaan agar kami bisa memilih calon-calon pemimpin bangsa yang tepat," ujar Arca Wijaya.(ANTARA)