Harap Mendukung Pelaksaan Tugas

Selasa 01 Oct 2024 - 20:43 WIB
Reporter : Puji Rowan Bonaparti Pasaribu
Editor : Rizal Zebua

JAMBI – Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) di lingkungan Pemkot Jambi tahun 2024 resmi ditutup, Senin 30 September 2024 kemarin.


Mewakili Pj Wali Kota Jambi, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Obliyani mengatakan, dengan telah ditutupnya diklat tersebut, para peserta diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas dan visi masing-masing dari perangkat daerah.


Sehingga kata Obliyani, relasi antar input dan output, serta peningkatan kualitas kinerja, baik secara perorangan maupun kelompok, dapat memberikan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat.

BACA JUGA:Sri: Pancasila Menyatukan Bangsa

BACA JUGA:Kota Jambi Alami Deflasi Beruntun Selama 4 Bulan Terakhir


“Oleh karena itu, kepada semua peserta Diklat dan  pengawas yang telah menyelesaikan masa bimbingan dan pelatihan, supaya tidak berhenti sampai di sini,” harpanya.


Namun lanjut Obliyani, sangat diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan dan bimbingan lebih baik.
“Dengan ini penutup Diklat pelatihan kepemimpinan pengawasan dilingkungan kota Jambi 2024 resmi ditutup," sebutnya.


Untuk diketahui, guna meningkatkan kompetensi aparatur, Pemkot Jambi kembali mengggelar PKP dilingkungan Pemerintah Kota Jambi Tahun 2024.


Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Jambi itu mengatakan, bahwa perkembangan zaman yang begitu pesat akibat tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan pengaruh besar terhadap dinamika manajemen kepegawaian, serta menuntut peningkatan kinerja secara berkesinambungan.


Dia juga mengungkap, terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, merupakan salah satu proses dinamika tuntutan zaman, di mana sebagai ASN pengembangan kompetensi, termasuk diklat kepemimpinan merupakan hal yang tidak terelakkan, karena dituntut untuk memiliki kualifikasi, kompetensi dan kinerja.


"Sebagaimana kita ketahui bersama, Diklat Kepemimpinan pola baru, dengan metode Blended Learning ini merupakan penggabungan antara pembelajaran langsung secara tatap muka (synchronous) dengan pembelajaran tidak langsung secara mandiri (asynchronous). Metode ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan Leadership birokrasi, yang wajib diikuti oleh pejabat pemerintah," ujar Sri.


Setelah pelatihan ini, kata Sri, peserta sebagai seorang pemimpin harus dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.


Harus mencari model baru dan nilai-nilai baru dalam mencari solusi dari setiap permasalahan. Tidak lagi pola pikir lama, tidak ada lagi kerja linear, tidak hanya kerja rutinitas ataupun kerja monoton, tidak ada lagi kerja di zona nyaman, semua harus berubah ke arah yang inovatif.


"Saya berharap saudara-saudara berupaya secara optimal untuk menjadikan diri sebagai seorang agen perubahan yang harus mampu membuat proyek perubahan sebagai inovasi yang bermanfaat untuk instansinya. Saudara harus membuktikan dengan adanya evidence sehingga benar-benar proyek perubahan bisa diimplementasikan di instansi masing-masing," ucap Sri.(mg03/zen)

Kategori :

Terkait

Selasa 01 Oct 2024 - 20:43 WIB

Harap Mendukung Pelaksaan Tugas