Sudirman: Masa Tugas Diperpanjang

Selasa 22 Oct 2024 - 20:07 WIB
Reporter : INDEPENDENT
Editor : Rizal Zebua

JAMBI – Berlangsungnya cuaca yang tidak menentu, Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur, Sudirman, mengatakan bahwa tim pengawasan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diperpanjang hingga bulan November mendatang.

“Potensi kemarau masih terbuka, jadi tim Karhutla masih diutus hingga November, takut kalau masih ada kebakaran hutan,” ujar Sudirman.

Diperpanjangnya tim Karhutla bertugas, dikarenakan belum adanya kepastian kapan musim kemarau akan berakhir, disebabkan oleh curah hujan yang belum merata ke seluruh daerah.

“Karena curah hujan belum merata ke seluruh daerah, kami tetap mempertahankan tim untuk mengawasi, takutnya jika tim selesai di Oktober, akan susah mendapat dana dari luar lagi jika terjadi bencana pada November,” lanjutnya.


BACA JUGA:Divonis Lebih Ringan Terdakwa Kasus Korupsi Pembangunan Stadion Mini Sungai Penuh

BACA JUGA:Siap Perkuat Visi Prabowo Wujudkan Swasembada Pangan


Pemerintah memperoleh informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa masih ada potensi Karhutla walau intensitas hujan telah tinggi.

“Dengan melihat pertimbangan dari BMKG, termasuk potensi gambut yang mungkin akan terjadi kebakaran lagi karena hujan yang belum merata ini,” tambahnya.

Sudirman juga mengatakan bahwa, pemerintah pusat telah mengimbau pemerintah Kabupaten Kota untuk mewaspadai potensi curah hujan yang tinggi.

“Kami juga telah menghubungi pemerintah Kabupaten Kota untuk mewaspadai curah hujan tinggi yang sedang berlangsung akhir-akhir ini,” ujar Sudirman.

Pemerintah pusat juga belajar dari kejadian runtuhnya tembok SMK N 1 Kota Jambi karena banjir yang tinggi, juga menyebabkan tanah longsor.

“Runtuhnya tembok itu juga kami jadikan pembelajaran untuk Kabupaten Kota, kami juga sudah kirim surat tugas untuk mewaspadai potensi hujan lebat,” lanjutnya.

Pjs Gubernur, Sudirman juga mengimbau kepada Bupati setempat untuk memonitor lokasi-lokasi yang berkemungkinan rawan terkena banjir.

“Kami meminta kepada Bupati untuk memonitori infrastruktur yang dimilikinya, yang berpotensi membahayakan agar dapat segera ditanggulangi,” pungkasnya.

Sebelumnya Sudirman, pengawasan terhadap Karhutla masih dilakukan hingga akhir Oktober mendatang.

Dengan posisi terkendali karena tidak terdapat kebakaran, namun hanya asap dibeberapa titik.


“Pengawasan terhadap Karhutla sendiri dapat dibilang masih dalam pengawasan hingga akhir Oktober nanti,” ujar Sudirman.

“Untuk saat ini posisinya terkendali. tidak ada api, hanya ada asap dibeberapa lokasi tertentu,” lanjutnya.

Adapun dikarenakan lahan gambut adalah lahan yang sangat rawan akan terjadinya kebakaran. Dibutuhkan waktu lama untuk terus memastikan dengan melakukan pengawasan secara terus-menerus.

“Ya mesti harus muter, karena lahan gambut kan perlu pengawasan extra, tidak serta merta dapat menghilang begitu saja,” ujarnya.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) saat ini masih mengutus tim untuk melakukan pengawasan terhadap lahan gambut.

“Tapi tetap tim-tim kami masih di lokasi yang diwaspadai akan muncul potensi Karhutla teramat khusus di lahan gambut,” jelasnya.

Sementara itu, banyaknya titik panas di hutan-hutan terutama di lahan gambut, mengharuskan tim BPBD untuk terus bersiaga yang ditakutkan akan kembali terjadi Karhutla.

Cuaca ekstrim yang terjadi di Kota Jambi membuat titik panas di beberapa tempat tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan padam.

Tim yang diutus oleh BPBD yang bertugas untuk mengawasi potensi terjadinya Karhutla di lahan gambut, hingga kini dan dua minggu ke depan masih dalam pengamatan.

“Kita lihat nanti gimana kedepannya, paling tidak masih ada sekitar dua minggu lagi hingga akhir bulan Oktober, apakah hutannya dapat dibilng aman dan memutus rantai Karhutla ini,” pungkasnya.
(mg06/zen)

Kategori :