JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia yang telah berpartisipasi pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024.
Menurutnya, rakyat Indonesia masih memberikan kepercayaan kepada PDI Perjuangan di tengah berbagai kepungan.
"Ini mencerminkan besarnya dukungan rakyat bahkan basis PDI Perjuangan pun mengalami perluasan," kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (28/11).
Hasto mencontohkan bagaimana di Kota Depok yang secara kultural menjadi basis PKS, kini dimenangkan partai berlambang banteng moncong putih itu.
BACA JUGA:Polda Jambi Tanam Bibit Jagung, Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto
BACA JUGA:Pj Bupati: Guru Tak Hanya Agen Pembelajaran, Tapi Juga Agen Peradaban
Kemudian, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Gunung Kidul yang di dalam sejarah selalu dimenangkan Partai Golkar.
"Tetapi kali ini justru oleh calon dari saudari Indah Subekti, yang ketika pilpres dia yang melakukan perlawanan secara terbuka terhadap intervensi dari penguasa. Ternyata rakyat Gunung Kidul memberikan dukungan kepada siapa yang berani melawan berbagai intimidasi dengan memenangkan saudari Indah Subekti," katanya.
Politikus asal Yogyakarta ini juga mengulas kemenangan kader PDIP Masinton Pasaribu di Tapanuli Tengah.
Hasto menilai Masinton menjadi simbol perlawanan sangat kritis terhadap pemerintahan sebelumnya dan rakyat memberikan dukungan.
BACA JUGA:Polisi Buru Pelaku Lain, Aksi Perusakan TPS di Sungai Penuh
BACA JUGA:Mabuk Dhani
Lalu, Kota Tebing Tinggi yang dalam sejarahnya tidak pernah dimenangkan PDIP, kini Ketua DPC PDIP Imam Irdian Saragih terpilih sebagai wali kota.
"Demikian pula di daerah-daerah, seperti Papua Induk, kita berhadapan dengan melawan mantan kapolda yang ternyata juga, bagaimana Papua Induk itu mereka telah merasakan berbagai bentuk intimidasi dan kemudian mereka memberikan perlawanan dengan memenangkan kader PDI Perjuangan," ujar Hasto.
"Karena itulah, secara total berdasarkan rekapitulasi sementara, kalau sebelumnya PDIP hanya menang di enam gubernur, maka sekarang kami memenangi 14 provinsi dan kemudian yang berasal dari kader itu sebelumnya juga hanya sekitar lima, kemudian sekarang menjadi sembilan," sambungnya.
Hasto merinci daerah-daerah yang dimenangi PDIP, antara lain Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat.
BACA JUGA:Jelang Nataru 2025, Gelar Ramp Inspection untuk Transportasi Udara
BACA JUGA:Mendikdasmen: Gaji Guru Naik, Honorer yang Lulus PPG Dapat Tambahan Rp 2 Juta
"Jadi, mengapa PDIP banyak memenangkan di Papua karena Papua menjadi simbol eksploitasi. Berbagai upaya-upaya untuk membangun infrastruktur jalan, mereka itu menjadi bagian dari kepentingan oligarki untuk memperluas eksploitasi sumber daya alam yang ada di Papua sehingga mereka memiliki respons dengan memenangkan PDIP," jelas Hasto.
"Dan demikian termasuk di Sumatera Barat itu menunjukkan perluasan basis dari PDIP," imbuhnya.
Hasto pun secara khusus mengulas kemenangan PDIP di Provinsi Riau karena untuk pertama kali PDIP memenangkan pemilu legislatif dan pemilihan gubernur.
"Artinya ini juga menunjukkan bagaimana ketika kandang Banteng dicoba diambil alih, yang terjadi justru kandang Banteng ini berkembang biak. Malah dukungan rakyat memperluas, jadi dari kandang Banteng di wilayah Sumatera," ujarnya. (ANTARA)