PDI-P: Optimistis Santri Mampu Jawab Tantangan Modernitas
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Said Abdullah (kedua dari kiri).-Antara/Jambi Independent-Jambi Independent
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan optimistis santri mampu menjawab tantangan modernitas di tengah peringatan Hari Santri Nasional.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan santri dan dunia pesantren saat ini telah berkembang pesat meski masih kerap diasosiasikan kurang pergaulan dan berpandangan kolot.
"Banyak sekali pesantren yang telah berakselerasi dengan perkembangan zaman. Para santri dengan bimbingan kiai telah mampu menumbuhkan jiwa wirausaha," ucap Said dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ia mencontohkan Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur, mampu mendirikan jaringan toko ritel di 125 lokasi di Jawa dan Kalimantan. Konsep ritelnya menyerap produk produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal sehingga memberdayakan masyarakat sekitarnya.
BACA JUGA:Sekjen MPR Ingatkan Jajaran, Jauhi Korupsi dan Gratifikasi
BACA JUGA:Istana: Prabowo Taruh Perhatian Besar Terhadap Ponpes
Di Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, lanjut dia, para santri mendirikan Lirboyo Bakery, toko roti yang di produksi mereka sendiri, dengan memanfaatkan ceruk pasar dari para santri dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Lirboyo.
Selain usaha toko roti, disebutkan bahwa para santri juga memiliki usaha pengolahan sampah plastik dan depo air minum.
"Dua contoh tersebut hanya sedikit ulasan dari banyaknya kegiatan wirausaha di pesantren. Bila kita ulas satu per satu, akan sangat banyak sekali gambaran kegiatan usaha yang digawangi oleh para santri di pesantren," tuturnya.
Di pesantren, Said menuturkan santri tidak hanya dibekali ilmu agama, mereka juga dibekali berbagai keahlian lain, seperti ilmu komputer, bahasa asing selain bahasa Arab, menjahit, beternak, fotografi, serta jurnalisme.
Bertebarnya berbagai ceramah keagamaan oleh banyak ulama populer, seperti Gus Baha, Gus Muwafiq, dan Kiai Haji Anwar Zahid, kata dia, merupakan buah karya ketekunan para santri mengunggah konten-konten ceramah para kiainya di berbagai platform media sosial, sehingga berarti para santri juga bisa berakselerasi dengan kemajuan zaman.
Lebih dari itu, dia melanjutkan santri telah menjadi kekuatan diaspora dan menggeluti berbagai profesi tanpa kehilangan identitasnya sebagai santri.
Ia menyebutkan tidak ada satu pun partai politik, khususnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang tidak ada keterwakilan santri. Santri tidak hanya melakukan siyasah semata-mata dari partai politik berideologi Islam.
Dengan demikian, dikatakan bahwa banyak partai nasionalis yang juga menjadi ruang artikulasi para santri.