"Kita juga imbau setiap RT untuk mengaktifkan kembali Siskamlingnya agar bisa memonitor anak-anak di bawah umur tidak keluyuran di waktu malam," ucapnya.
Lebih lanjut, Sri juga menjelaskan munculnya aktivitas geng motor di wilayah Muaro Jambi.
Ia menjelaskan bahwa, mayoritas pelaku geng motor berasal dari luar Kota Jambi, meskipun lokasi kejadian sering berada di dalam kota.
"Hal ini menjadi tantangan baru bagi pemerintah untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Karena lokasinya berada di Kota Jambi, penting bagi kita semua untuk mengambil langkah-langkah guna memastikan keamanan seluruh masyarakat,” katanya.
Pemkot Jambi bersama Forkopimda terus berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini melalui pendekatan kolaboratif antara aparat keamanan dan masyarakat.
Dengan harapan, langkah-langkah yang tepat, keamanan dan ketertiban di Kota Jambi dapat terwujud, sehingga warga merasa nyaman dalam beraktivitas sehari-hari.
“Kita ingin memastikan Kota Jambi tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua warga. Dengan kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, saya yakin masalah ini bisa kita atasi bersama,” tutup Sri.
Dikesempatan itu, Dandim 0415/Jambi juga menyampaikan hal yang senada dengan Pj Wali Kota Jambi, dengan mendorong peran masyarakat dimulai dari tingkat RT dengan mengaktifkan Pos Kamling secara rutin untuk langkah antisipatif.
"Jika diperlukan kami juga siap dengan menurunkan personil Babinsa di wilayah untuk diperbantukan, untuk mencari apa pemicu terjadinya kasus geng motor di kota Jambi," ujar Kolonel Inf Yoga Cahya Prasetya.
Sementara itu, Wakapolresta Jambi mendorong untuk sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada para anak-anak, namun juga kepada para orang tua, selaku orang terdekat.
"Ini perlu kita lakukan mengingat di beberapa kejadian kasus geng motor ini orang tua yang anaknya terlibat tidak percaya bila anaknya masuk dalam kelompok geng motor di Kota Jambi. Oleh karena itu, saya rasa edukasi kepada orang tua ini penting dilakukan," singkatnya.
Pemkot Jambi sudah pernah berhasil menangani aksi geng motor pada tahun 2022 lalu, dengan pola kerja sama bersama Polri dan TNI.
Selain itu, Pemkot juga intens menggalang upaya yang massif di masyarakat, sekolah hingga orangtua siswa.
Keberhasilan penanganan dengan mitigasi yang kolaboratif antar sektor itu diharapkan dapat kembali dilakukan guna mewujudkan "Kota Jambi Zero Geng Motor."(*)