GAZA - Pihak militer Israel kembali lancarkan operasi darat ke Gaza setelah gempur dengan serangan udara pasca selesainya perjanjian gencatatan senjata. Menurut pihak Israel, meraka mulai melakukan operesi darat ke Gaza bagian tengah dan selatan.
Dalam serangan udara yang dilancarkan Israel pada hari ke 2, disebutkan menewaskan sedikitnya 48 warga Palestina. Militer Israel mengatakan operasinya memperluas kendali Israel atas Koridor Netzarim, yang membelah Gaza.
Strategi ini bertujuan untuk menciptakan zona penyangga parsial antara utara dan selatan daerah di Gaza.
Kelompok militan Palestina Hamas mengatakan operasi darat dan penyerbuan ke Koridor Netzarim adalah pelanggaran baru dan berbahaya terhadap perjanjian gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan.
BACA JUGA:Della Surya
BACA JUGA:KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Dugaan Korupsi LPEI
Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan tersebut dan meminta para mediator untuk memikul tanggung jawab mereka.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sebuah serangan menewaskan seorang staf asing dan melukai lima pekerja di sebuah lokasi PBB di pusat Kota Gaza pada hari Rabu.
Kementerian Kesehatan Gaza mengaitkan serangan itu dengan Israel, tetapi Israel membantahnya, dengan mengatakan serangan itu mengenai lokasi Hamas di mana mereka mendeteksi adanya persiapan untuk melepaskan tembakan ke wilayah Israel.
Jorge Moreira da Silva selaku direktur eksekutif Kantor PBB untuk Layanan Proyek, mengatakan Israel tahu bahwa ini adalah lokasi PBB.
Bahkan Isarel juga mengetahui jika orang-orang yang tinggal dan bekerja disana adalah bagian dari PBB.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan penuh dan mengutuk semua serangan terhadap personel PBB.
Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan serangan itu membuat setidaknya 280 rekan PBB tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Israel sendiri telah berjanji untuk membasmi Hamas dan mengatakan pada hari Selasa lalu jika serangan terbarunya di Gaza adalah baru permulaan.