JAMBI – Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang berbahaya jika tidak ditangani dengan serius. Kondisi ini bisa memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, hingga kerusakan organ vital lainnya.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Salah satu langkah alami dan efektif untuk membantu mengendalikan tekanan darah tinggi adalah dengan mengatur pola makan, terutama memperbanyak konsumsi buah-buahan sehat. Berikut ini tiga jenis buah yang direkomendasikan untuk penderita hipertensi :
1. Pisang
BACA JUGA:6 Makanan Pemicu Sakit Kepala
BACA JUGA:Lucky Hakim Magang di Kantor Kemendagri
Pisang dikenal sebagai buah yang kaya akan serat dan kalium. Kalium berperan penting dalam membantu menurunkan tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Seratnya juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang berkontribusi pada kesehatan jantung. Selain mudah ditemukan, pisang juga termasuk buah lokal yang murah dan praktis dikonsumsi setiap hari.
2. Tomat
Tomat, terutama yang telah dimasak, mengandung senyawa likopen yang tinggi. Likopen adalah antioksidan kuat yang efektif menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Maturitas menunjukkan bahwa manfaat tomat hampir setara dengan obat penurun kolesterol seperti statin, namun tanpa efek samping serius seperti nyeri otot atau kelemahan. Selain itu, tomat juga mengandung kalium dan vitamin B yang baik untuk menurunkan tekanan darah.
3. Jambu Biji
Jambu biji merupakan sumber antioksidan, vitamin, dan serat larut yang sangat baik. Kandungan kalium dan serat dalam jambu biji berperan dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Dengan konsumsi rutin, jambu biji dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Kombinasi nutrisi dari ketiga buah ini menjadikannya pilihan ideal bagi penderita hipertensi untuk menjaga kesehatan secara alami. Meski begitu, penderita tekanan darah tinggi tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis dalam mengatur pola makan dan gaya hidup sehari-hari. (*)