Harga Pinang Naik Dua Kali Lipat, Dari Rp 4.000 Jadi Rp 11.000 Per Kilo

Selasa 10 Jun 2025 - 17:56 WIB
Reporter : Siti Halimah
Editor : Finarman

MUARABUNGO — Kabar baik datang bagi para petani pinang di Kabupaten Bungo. Harga buah pinang kering mengalami lonjakan signifikan hingga dua kali lipat dari harga sebelumnya. Jika sebelumnya harga pinang kering hanya berkisar Rp4.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp11.000 per kilogram.

Kenaikan harga ini disambut gembira oleh petani pinang, salah satunya Narji (35), warga Desa Sungai Mengkuang. “Harga pinang kering saat ini naik menjadi Rp11 ribu per kilogram. Ini benar-benar membuat petani bertambah semangat untuk mengolah pinang,” ujarnya, Selasa 10 Juni 2025.

Menurut Narji, proses pengeringan pinang memerlukan waktu dua hari saat cuaca cerah. Pinang yang belum sepenuhnya kering biasanya dihargai sedikit lebih murah, yakni sekitar Rp10 ribu per kilogram. Namun demikian, harga ini tetap jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Herman (60), salah satu pembeli pinang kering di Pasar Atas Bungo, membenarkan adanya lonjakan harga. Ia menyebutkan, kenaikan harga mencapai 100 persen dari harga sebelumnya. 

BACA JUGA:Merah Putih

BACA JUGA:Apple Luncurkan iOS 26 dengan Desain Baru dan Peningkatan Kecerdasan Buatan

“Alhamdulillah stok banyak, harganya sekarang antara Rp10 ribu sampai Rp11 ribu tergantung tingkat kekeringan,” jelasnya.

Herman menambahkan, kualitas pinang sangat menentukan harga. Jika pinang belum benar-benar kering, akan mengalami penyusutan saat dijemur kembali, sehingga harga pembelian akan disesuaikan. “Kalau belum kering, pasti kita jemur lagi. Karena itu, harganya kita turunkan sedikit,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pinang yang diolah harus benar-benar masak dan berwarna merah. Setelah dipetik, buah pinang dibelah dua, dijemur hingga kering, lalu bijinya diambil untuk dijual. Menurutnya, dalam satu pohon pinang biasanya terdapat lima tandan, namun tidak semua tandan berisi pinang yang sudah masak.

“Kadang satu pohon hanya satu tandan yang benar-benar masak. Karena itu, petani biasanya menunggu sampai jumlah tandan masak cukup banyak sebelum mulai mengolah,” kata Herman.

Ia berharap tren kenaikan harga ini dapat terus berlanjut. “Semoga harga pinang tetap stabil bahkan naik, agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani pinang di Bungo,” pungkasnya. (mai/ira)

 

Kategori :