Ungkapan seperti "laki-laki tidak boleh menangis" telah lama tertanam dalam budaya masyarakat.
Meskipun tampak sepele, frasa itu menciptakan stigma yang membentuk anggapan bahwa laki-laki harus kuat, tidak emosional, dan selalu tangguh. Konsekuensinya, banyak pria yang tumbuh tanpa ruang untuk mengungkapkan kesedihan.
Padahal, mengekspresikan emosi, termasuk menangis, adalah bagian alami dari perasaan manusia. Menahan perasaan justru berisiko menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan mental, fisik, dan hubungan sosial. Oleh karena itu, penting untuk memberikan ruang bagi pria untuk mengekspresikan emosinya.
BACA JUGA:Amalan Agar Memperoleh Keutamaan di Bulan Muharram
BACA JUGA:Micro Habits yang Bisa Diterapkan untuk Hidup yang Lebih Bermakna
Dampak Negatif Memendam Emosi
1. Gangguan Psikologis
Menekan emosi dapat meningkatkan kadar hormon stres (kortisol) yang memicu gangguan kecemasan, depresi, dan ledakan emosional yang tidak dapat dikendalikan.
Pria yang terbiasa menyembunyikan perasaan sering kali kesulitan menjalin hubungan yang sehat. Karena tidak terbiasa mengekspresikan emosi.
2. Masalah Kesehatan Fisik
Stres akibat memendam emosi berdampak pada kesehatan fisik. Risiko penyakit jantung, gangguan pencernaan, migrain, hingga tekanan darah tinggi meningkat.
Banyak pria juga beralih ke kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau konsumsi alkohol untuk melampiaskan stres yang tidak dapat tersalurkan.
3. Perilaku yang Merusak Hubungan
Norma toxic masculinity mendorong ekspresi emosi dalam bentuk tindakan kekerasan. Ketika kesedihan atau ketakutan ditekan, pria cenderung melampiaskannya lewat kemarahan atau kekerasan. Hal itu menjadi salah satu akar konflik dalam rumah tangga dan perilaku berisiko lainnya.
Manfaat Menangis Untuk Kesehatan Fisik dan Mental