JAKARTA - Menikmati makanan panas baru matang sering dianggap lebih lezat, namun kebiasaan makan langsung setelah diangkat dari kompor bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Meski terlihat menggiurkan, suhu makanan yang terlalu tinggi berisiko merusak jaringan sensitif di mulut, tenggorokan, hingga sistem pencernaan.
1.Luka Bakar pada Mulut dan Lidah
Konsumsi makanan yang masih sangat panas dapat menyebabkan luka bakar ringan pada permukaan mulut dan lidah. Hal ini ditandai dengan rasa perih, kemerahan, bahkan melepuh.
BACA JUGA:Mengenal Golden Visa, Program Izin Tinggal Melalui Investasi
BACA JUGA:Manfaat Tidur Siang Singkat
Luka yang sering terjadi dapat mengganggu kenyamanan saat makan dan berbicara, serta meningkatkan risiko infeksi pada jaringan mulut. Untuk itu, penting untuk membiarkan makanan mendingin sejenak sebelum disantap.
2. Iritasi pada Tenggorokan
Tenggorokan yang terpapar suhu tinggi secara terus-menerus bisa mengalami iritasi hingga peradangan. Ini bisa mengakibatkan rasa sakit saat menelan atau bahkan gangguan pernapasan ringan dalam jangka panjang.
Konsumsi makanan panas yang berulang-ulang juga berpotensi menurunkan kualitas suara atau menyebabkan batuk kering, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan tenggorokan.
3. Meningkatkan Risiko Kanker Kerongkongan
Salah satu bahaya serius dari makan makanan panas adalah peningkatan risiko kanker esofagus. Menurut penelitian, paparan suhu tinggi yang konstan pada dinding kerongkongan bisa menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan sel yang akhirnya berisiko berkembang menjadi kanker.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mencatatkan bahwa makanan atau minuman yang disajikan di atas suhu 65°C dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan. (*)