YouTube Perkenalkan Fitur Carousel Pencarian Berbasis AI
YouTube kembali menghadirkan inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) di platformnya dengan memperkenalkan fitur terbaru bernama Search Results Carousel.
Fitur itu akan muncul saat pengguna melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu seperti shopping (belanja), travel (perjalanan), dan recommendations (rekomendasi).
Tampilan baru itu dirancang untuk menyajikan video-video yang relevan secara visual dan informatif, termasuk deskripsi teks hasil generasi AI. Supaya pengguna dapat memahami konten sebelum menontonnya.
BACA JUGA:Apple Mulai Garap iPhone Lipat, Siap Masuki Tahap Produksi pada 2026
BACA JUGA:Mosquera Segera Berlabuh ke Arsenal
Dilansir dari blog resmi YouTube pada Kamis waktu setempat, fitur itu saat ini hanya tersedia bagi pengguna YouTube Premium di wilayah Amerika Serikat.
Fitur tersebut semula diuji coba sejak April lalu untuk sekelompok kecil pengguna, dan kini diperluas cakupannya.
Hanya video berbahasa Inggris di perangkat Android dan iOS yang dapat menampilkan fitur itu, setidaknya hingga masa uji coba berakhir pada 30 Juli 2025.
Dalam penggunaannya, Search Results Carousel akan menampilkan sebuah video utama berukuran besar di bagian atas halaman pencarian. Diikuti oleh beberapa thumbnail video lain yang disarankan.
Selain itu, deskripsi singkat yang dihasilkan AI akan membantu pengguna mengetahui isi video tanpa harus langsung memutar semua konten yang muncul.
Tak hanya itu, YouTube juga mengumumkan perluasan akses untuk fitur AI percakapan (conversational AI) kepada sebagian pengguna non-Premium.
Fitur tersebut dapat dikenali lewat ikon berbentuk kilau (sparkle) yang muncul di bawah video, sejajar dengan tombol Like, Share, dan Download.
Dengan fitur itu, pengguna dapat mengajukan pertanyaan seputar video yang ditonton atau meminta rekomendasi video terkait.
Teknologi itu ditenagai oleh chatbot Gemini, yang pertama kali diluncurkan pada April 2024 dan sebelumnya hanya tersedia untuk pengguna Premium.
Meski saat ini terbatas di AS dan pada perangkat Android, YouTube berpotensi memperluas fitur tersebut ke wilayah dan perangkat lain jika uji coba berjalan sukses.
Langkah itu mempertegas komitmen YouTube sebagai platform video terbesar dunia dalam memanfaatkan AI untuk memperkaya pengalaman pengguna. (*)