Comet AI, Browser AI Perplexity Lebih dari Sekadar Mesin Pencari

-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

Internet pernah sederhana. Kita buka browser, ketik kata kunci, Google menjawab. Sekarang, dunia digital makin kompleks.

Tab menumpuk, informasi berlimpah, dan waktu terasa makin sempit. Di titik itu, Perplexity mencoba menghadirkan solusi baru: Comet AI, browser AI yang ,digadang-gadang lebih dari sekadar mesin pencari.

Bayangkan sebuah browser yang tidak hanya menampilkan hasil pencarian, tapi juga membantu pengguna untuk berpikir.

Itulah Comet AI. Resmi dirilis pertengahan 2025, awalnya ia hanya bisa dinikmati oleh pengguna premium dengan biaya 200 dolar per bulan.

BACA JUGA:Google Uji Modem MediaTek untuk Pixel 11

BACA JUGA:Rakit PC atau Beli Laptop Gaming?

Kini, kabar baiknya Comet AI sudah tersedia gratis untuk semua. Disitulah letak gebrakannya. Di browser biasa, kita biasa membuka Google atau Bing. Lalu mengetik pertanyaan, lantas memilih jawaban dari ribuan link.

Comet mengubah pola itu. Ia hadir dengan asisten AI yang menempel di sidebar. Cukup memberi langsung seperti: "ringkas artikel ini", "bandingkan data dari dua situs", atau "cari alternatif terbaik untuk tiket pesawat". 

Comet AI membuat semuanya bisa dilakukan tanpa meninggalkan tab utama. Praktis, ringkas, dan terasa lebih manusiawi.

Kalau browsing biasa kadang bikin kita tersesat, Comet punya solusi bernama autopilot. Fitur itu memungkinkan AI untuk mengambil alih “pekerjaan kotor” dalam riset.

Misalnya, saat mencari referensi skripsi. AI akan membuka link, menyaring informasi penting, lalu menyajikannya dalam bentuk ringkasan terstruktur. Kita hanya perlu membaca kesimpulannya. 

Pernah pusing karena membuka 20 tab sekaligus? Comet bisa memanggil konten dari tab-tab itu hanya dengan menuliskan "@tab1" atau "@tab2".

Informasi yang berceceran bisa ditarik jadi satu narasi utuh. Sebuah terobosan kecil, tapi dampaknya besar. Otak kita jadi lebih ringan, waktu lebih hemat.

Comet AI juga jadi teman kerja. Browser itu terhubung dengan Gmail, Slack, hingga Google Calendar. Bayangkan sedang membaca laporan, lalu tiba-tiba ingin menjadwalkan rapat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan