GORONTALO - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo melatih tata cara penyusunan kajian awal dalam penanganan pelanggaran dalam pemilihan umum (pemilu).
Anggota Bawaslu Gorontalo Utara selaku koordinator divisi penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa Ismail Buna di Gorontalo, Kamis mengatakan pihaknya detail mempelajari tata cara menyusun kajian awal, sebagai rangkaian pertama dalam proses penanganan pelanggaran dalam pemilu.
Materi tersebut sangat utama dan penting untuk diketahui internal Bawaslu, termasuk disampaikan ke publik sebagai langkah strategis pihaknya dalam mengawasi pelaksanaan pemilu.
"Kita prioritaskan upaya pencegahan, kemudian penanganan. Sehingga perlu didukung dengan strategi komprehensif yang tersusun dengan baik, untuk memudahkan kinerja pengawasan yang dimulai dengan membuat kajian awal," kata Ismail.
BACA JUGA:DPD PAN Tanjabbar Gelar Pembagian Sembako Serentak Dalam Rangka HUT PAN ke-27
BACA JUGA:Baju Gelap
Menurutnya kajian awal merupakan pintu masuk penting, dalam sebuah proses penanganan dugaan pelanggaran pemilu.
Kualitas kajian awal sangat menentukan apakah sebuah laporan atau temuan dapat ditindaklanjuti atau tidak.
"Kajian awal bukan sekadar administrasi, tetapi fondasi untuk memastikan setiap dugaan pelanggaran diproses sesuai aturan hukum dan perundang-undangan. Jika kajian awal kuat, maka penanganan pelanggaran bisa lebih efektif dan tidak mudah dipatahkan,” kata Ismail.
Tata cara pembuatan kajian awal tersebut, dibahas pihaknya dalam bentuk diskusi interaktif diikuti oleh ketua dan anggota Bawaslu, serta staf kesekretariatan.
"Kita mendiskusikan hal ini dalam kegiatan 'Ngobrol Seputar Pengawasan Pemilu (Ngopi)', menyangkut teknis penyusunan kajian awal hingga praktik penanganan kasus pelanggaran pada tahapan pemilu maupun pemilihan," katanya.
Program 'Ngopi' merupakan salah satu ruang edukasi internal, sekaligus sarana berbagi pengetahuan agar seluruh jajaran Bawaslu semakin siap menghadapi tahapan pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak mendatang.
Pihaknya berharap kata Ismail, ruang edukasi tersebut dapat melahirkan pengawas pemilu di Gorontalo Utara, yang semakin memahami peran pentingnya, khususnya dalam memperkuat proses penanganan pelanggaran, agar setiap keputusan yang diambil memiliki dasar kajian yang jelas dan akuntabel.
"Kita menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kapasitas kelembagaan dan pengawasan, demi terwujudnya pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat," imbuhnya.(*/Viz)