JAMBI – Kisah memilukan Jihan Aulia (18), seorang remaja asal Jalan Raden Patah RT 02, Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Jambi. Wali Kota Jambi, dr. Maulana, secara langsung menjenguk Jihan yang tengah dirawat di Rumah Sakit TK III dr. Bratanata Jambi, Selasa (26/8).
Jihan didiagnosis menderita gizi buruk, dehidrasi berat, suspect tuberkulosis (TBC), serta cerebral palsy. Kondisinya yang memprihatinkan diperparah dengan situasi ekonomi keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan.
"Alhamdulillah, Jihan saat ini sudah dalam penanganan dokter spesialis anak. Berat badannya telah meningkat sekitar dua kilogram. Perkembangan kesehatannya terus dipantau secara berkala. Pemkot Jambi juga menyalurkan bantuan makanan tambahan, dan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas bersama Dinas Sosial akan melakukan pemantauan rutin agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Keluarga pun akan diberikan edukasi terkait pentingnya pola makan seimbang," jelas dr. Maulana.
Kepala Rumah Sakit TK III dr. Bratanata Jambi, dr. Hadi Zulkarnain, menjelaskan bahwa Jihan mendapatkan perawatan intensif dari tim medis, termasuk pengawasan asupan gizi yang diberikan setiap satu jam.
BACA JUGA:Pemprov Jambi Targetkan Rp 70 M, Dari Program Pemutihan Pajak
BACA JUGA: M Arif Budiman Jadi Sekwan Provinsi Jambi, Dilantik oleh Wakil Gubernur Jambi
“Pasien mengalami peningkatan berat badan sekitar dua kilogram. Jadwal pemberian makan diatur ketat setiap satu jam sekali untuk memaksimalkan proses pemulihan,” ujarnya.
Ibunda Jihan, Mazna, mengungkapkan bahwa putrinya lahir dalam kondisi normal dengan berat badan 3,1 kilogram. Namun, sejak lahir, Jihan menunjukkan gejala tidak biasa dan harus dirawat dalam inkubator selama sepuluh hari. Meski sempat tumbuh sehat, kondisinya terus menurun seiring waktu.
“Dulu waktu balita badannya gemuk, tapi semakin besar semakin melemah. Sekarang umurnya 18 tahun, dan kondisinya semakin menurun. Biasanya saya beri makan dan susu tiap dua jam, tapi karena ekonomi keluarga memburuk, kami kekurangan makanan bergizi,” tutur Mazna.
Mazna juga menuturkan bahwa bantuan sosial yang pernah diterima keluarganya telah terhenti sejak lima tahun terakhir.
“Dulu dapat bantuan dua kali setahun, sekarang sudah tidak pernah lagi. Harapan saya cuma satu: anak saya bisa sembuh, dan kami bisa punya usaha kecil supaya anak-anak tidak kekurangan,” ujarnya.
Kondisi Jihan pertama kali diketahui oleh Dinas Sosial Kota Jambi melalui laporan fasilitator kelurahan. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Ahmad Fikri Aiman, menyampaikan bahwa pihaknya segera membawa Jihan ke rumah sakit setelah memastikan ia mengalami gizi buruk dan dehidrasi parah.
“Setelah mendapat laporan, tim kami langsung menjemput Jihan dan membawanya ke RS Bratanata. Saat ini kondisinya sudah mulai membaik, bahkan sudah mulai bisa makan secara mandiri,” jelas Fikri.
Ia menambahkan bahwa kendala administrasi menjadi penyebab keluarga Jihan tidak lagi menerima bantuan sosial.
“Kepesertaan bantuan sosial sempat tertolak karena data kependudukan tidak diperbarui. Ayahnya yang sebelumnya bekerja di sektor swasta terkena PHK, namun status kependudukannya belum diperbaharui. Saat ini kami sedang memperbarui data agar pengajuan bantuan sosial bisa kembali dilakukan,” tambahnya.