JAMBI – Trauma sering kali meninggalkan luka mendalam, bukan hanya di hati, tetapi juga memengaruhi fungsi otak dan tubuh. Namun, kini semakin banyak pendekatan holistik yang diyakini mampu membantu proses pemulihan secara alami.
Berikut tiga teknik pemulihan trauma yang bisa dicoba:
1. Latihan Hipoksia Intermiten
Trauma dapat merusak koneksi saraf di otak. Salah satu teknik yang efektif membantu pemulihan adalah hipoksia intermiten, yaitu latihan pernapasan berirama yang meniru kondisi dataran tinggi.
BACA JUGA:Kebiasaan Sepele Ini Bisa Merusak Otak
BACA JUGA:Tantangan Berat Menuju Piala Asia
Teknik ini merangsang pelepasan hormon bahagia seperti dopamin, serotonin, oksitosin, dan anandamide. Dengan begitu, sistem saraf yang terguncang akibat trauma bisa kembali seimbang.
2. Menari dengan Irama Bebas
Menari sambil memutar musik favorit dapat menjadi terapi menyenangkan. Gerakan bebas tubuh yang disinkronkan dengan pola pernapasan—tarik napas melalui hidung, tahan, lalu embuskan perlahan—menciptakan pengalaman holistik yang mampu melepaskan emosi terpendam sekaligus memperkuat koneksi tubuh dan pikiran.
3. Yoga Napas-Tekanan
Praktik yoga tradisional ini memadukan napas, kontraksi otot, dan ketahanan fisik-emosional. Saat melakukan pose, embuskan napas sembari menahan kontraksi otot, kemudian tarik napas perlahan untuk masuk lebih dalam ke posisi.
Teknik ini diyakini dapat membantu menyembuhkan trauma fisik sekaligus membangun kembali rasa percaya terhadap tubuh dan kehidupan.
Dengan latihan yang konsisten, teknik-teknik tersebut bisa menjadi sarana pemulihan alami untuk membantu seseorang tidak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu.(*/Viz)