57 Kasus Gigitan Hewan Rabies

Kamis 11 Sep 2025 - 17:58 WIB
Reporter : Junaidi
Editor : Surya Elviza

MUARO JAMBI - Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penularan rabies. Imbauan ini disampaikan menyusul terjadinya puluhan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang tercatat sejak awal tahun 2025.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Muaro Jambi, hingga September 2025, telah terjadi sebanyak 57 kasus gigitan yang berpotensi menularkan rabies kepada manusia. 

Kasus-kasus tersebut melibatkan sejumlah hewan, baik liar maupun peliharaan. Rinciannya meliputi 48 kasus gigitan anjing, 6 kasus gigitan kucing, dan 3 kasus gigitan monyet.

Kepala Dinas Kesehatan Muaro Jambi, Afif Udin, Rabu 10 September 2025 menyatakan bahwa masyarakat harus lebih proaktif dalam mengenali risiko dan mencegah penyebaran penyakit rabies. 

BACA JUGA:Alfin Pastikan Pembangunan Pasar Beringin Jaya Dikerjakan

BACA JUGA:Lavita Syukur Apresiasi Kreativitas Siswa Di Gebyar Talenta SMKN 01 Merangin

“Kami mengimbau masyarakat untuk rutin memvaksinasi hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan monyet. Hewan-hewan tersebut sangat rentan terhadap rabies dan dapat menjadi sumber penularan,” ujarnya.

Afif juga menambahkan bahwa dari total 57 kasus gigitan, terdapat 54 orang korban yang telah mendapatkan penanganan medis, termasuk pemberian vaksin anti rabies (VAR). 

“Kami berupaya memastikan semua korban gigitan hewan yang berisiko rabies mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin untuk mencegah infeksi lebih lanjut,” katanya.

Rabies sendiri merupakan penyakit mematikan yang ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, terutama lewat gigitan. Tanpa penanganan cepat dan tepat, rabies hampir selalu berujung pada kematian. Oleh karena itu, penanganan medis setelah gigitan sangat penting.

Selain melakukan vaksinasi terhadap manusia, Dinas Kesehatan juga bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan instansi terkait untuk melakukan vaksinasi massal terhadap hewan peliharaan di berbagai kecamatan di Muaro Jambi. Program ini ditujukan untuk memutus mata rantai penularan rabies dari hewan ke manusia.

Afif Udin juga mengingatkan pentingnya mengenali gejala awal rabies pada manusia. “Beberapa gejala awal rabies yang perlu diwaspadai antara lain demam, nyeri di lokasi gigitan, perubahan perilaku, rasa takut terhadap air (hidrofobia), takut terhadap sinar (fotofobia), dan angin (aerofobia). Jika gejala ini muncul, segera cari pertolongan medis,” jelasnya.

Di sisi lain, masyarakat juga diminta untuk tidak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran bebas di lingkungan sekitar, terutama hewan yang belum divaksin. Dinkes mengingatkan bahwa pencegahan adalah langkah utama dalam melindungi diri dan keluarga dari ancaman rabies.

Dinas Kesehatan juga menyediakan pos layanan kesehatan di beberapa titik yang strategis untuk memberikan informasi, konsultasi, dan penanganan awal bagi korban gigitan. Warga dapat datang langsung jika mengalami gigitan atau melihat perilaku hewan yang mencurigakan di lingkungan sekitar.

Dengan meningkatnya kasus rabies di wilayah Muaro Jambi, masyarakat diharapkan lebih tanggap dan peduli terhadap kesehatan hewan peliharaan, serta tidak menganggap remeh gigitan hewan, meski terlihat ringan. (Jun/Viz)

Kategori :